Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Sterility Status of Reusable Medical Instruments at Public Hospital in Bandung Rahayu, Hegandari S.; Kartidjo, Pudjiastuti
Pharmacology and Clinical Pharmacy Research Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Padjadjaran, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.738 KB) | DOI: 10.15416/pcpr.v1i1.15191

Abstract

Hospital-acquired infection has become serious issue during previous decades. In Indonesia, the prevalence of nosocomial infection reached almost 10% of total patients encounter. The objective of this study was to investigate the sterility status of 160 sets of re-used instruments in three intermediate care rooms, including High Care Cardiac Unit (HCCU), Neosurgical Critical Care Unit (NCCU) and Burn Care Unit (BCU) of Dr. Hasan Sadikin General Hospital and analyzed whether there was association between time and storage condition towards sterility status. All tested instruments were sterilized in Central Sterile Supply Department (CSSD) of the hospital and distributed to those intermediate care rooms. Observations and microbiology assays were carried out for four weeks. We found that the worst contamination was found in BCU room with 2.50% bacterial infection in week I, II and III, and 4.375% of fungal infection in week I, II and IV. The best sterility status of reusable instruments was found in CSSD, followed by NCCU, and HCCU. Time and storage condition influenced fungal contamination, while these factors did not associated with the bacterial contamination. In conclusion, sterility status of reusable medical instruments was relatively satisfactory, but there was still room for improvement, particularly at burn care facilities.Keywords: hospital-acquired infections, hospital, nosocomial, sterility
PENGGUNAAN OBAT KARDIOVASKULAR PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUANG RAWAT INAP SALAH SATU RUMAH SAKIT DI KOTA CIMAHI Septiani, Vina; Kartidjo, Pudjiastuti; Suherman, Linda Purnamawati
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v9i1.186

Abstract

Telah dilakukan penelitian pola penggunaan obat kardiovaskular pada pasien penyakit jantung koroner (PJK) di ruang rawat inap salah satu rumah sakit di Kota Cimahi dengan menggunakan desain penelitian analisis deskriptif, yang dilakukan secara retrospektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui obat-obatan yang digunakan pada pasien jantung koroner di rumah sakit tersebut. Sumber data penelitian adalah rekam medik pasien ruang rawat inap periode Oktober – Desember 2017. Hasil menunjukkan pasien kasus PJK sebanyak 42,04% berusia >60 tahun. Obat-obat dengan frekuensi penggunaan yang tinggi pasien PJK yaitu antithrombosis (ticagrelor 75,16%, fondaparinux 64,97%, dan asam asetil salisilat 29,30%), obat manajemen lipid (atorvastatin 70,06%), beta blocker (bisoprolol 70,70%), ditambah obat golongan diuretik (furosemid 72,61%) yang diberikan untuk penyakit penyerta. Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan obat-obatan pada pasien sesuai dengan tatalaksana terapi PJK dari PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia) Tahun 2018. Kata kunci:  Obat kardiovaskular, pjk, retrospektif.   Abstract The research about uses pattern of cardiovascular drugs for coronary artery disease patients at in-patient department one hospital in Cimahi City was done retrospectively use descriptive analysis design. The aim of this study was to determine the drugs used in coronary artery disease. Data source was medical record of patient who treated at in-patient department period October – December 2017. Result show that 42,04% CAD patients were over 60 years old. The most common drugs that administered to CAD patients were antithrombosis (ticagrelor 75,16%, fondaparinux 64,97%, and acetyl salicylic acid 29,30%), lipid management (atorvastatin 70,06%), beta blocker (bisoprolol 70,70%), and also diuretics (furosemid 72,61%) for co-morbidities. This study shows that the patient's medication use is in accordance with the CHD therapy management from PERKI (Indonesian Heart Association) in 2018. Keywords: Cardiovascular drugs, chd, retrospective.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Kolerasi Gerakan Salat dengan Kesehatan Sendi (Korat Kendi) Dewi, Puspa Sari; Skarayadi, Oskar; Kartidjo, Pudjiastuti; Pratama, Muhammad Ihsan; Sari, Velia Yunita; Muhardianti, Siti; Anggraini, Salmah Wilujeng; Rahmadani, Bella Nur Aulia; Putri, Belia Destama; Ningrum, Dyah Puspita; Maryani, Nura Sela; Kharina; Indriyati, Silvia; Anisar; Siska, Dede
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8 No 4 (2024): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v8i4.15302

Abstract

Perubahan kondisi fisik dapat terjadi pada masyarakat, terutama saat memasuki lanjut usia. Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lanjut usia yaitu masalah persendian. Selain dipengaruhi oleh faktor usia, masalah persendian juga dipengaruhi oleh faktor gaya hidup. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan informasi sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hubungan gerakan salat terhadap kesehatan sendi melalui ceramah dan diskusi. Studi ini dilaksanakan pada Bulan Agustus 2022 di di Jalan Padat Karya RT 04/RW 01 Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi dengan melibatkan 20 responden menggunakan pre-post test design dan analisa data paired t-test (α = 0,05).. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan atau kenaikan tingkat pemahaman hasil kuesioner pre-test dengan post-test  dengan menggunakan Uji Wilcoxon, terkait nyeri sendi dan manfaat gerakan salat untuk kesehatan sendi (p-value=0,00). Berdasarkan hal tersebut pemberian informasi kesehatan efektif  meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang nyeri sendi dan manfaat salat untuk kesehatan sendi.
Evaluasi penggunaan obat antibiotika pada pasien anak penderita penyakit pneumonia Ramdani, Robby; Kartidjo, Pudjiastuti; P Suherman, Linda; Septiani, Vina; Islamiyah, Alfi Nurul; Rahmi, Adinda
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v8i3.977

Abstract

Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan berbagai mikroorganisme, pneumonia menjadi kematian utama pada balita di seluruh dunia. Antibiotika merupakan terapi utama untuk penyakit pneumonia. Penggunaan antibiotika yang tepat ialah penggunaan antibiotika yang efektif dengan meminimalkan kemungkinan terjadinya resistensi, peningkatan efek terapeutik, serta dapat meminimalkan biaya obat. Penggunaan antibiotika dikatakan rasional apabila memenuhi beberapa kriteria diantaranya yaitu tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat rute pemberian dan tepat interval waktu. Pemberian penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan peningkatan efek samping dan toksisitas antibiotik, pemborosan biaya dan tidak tercapainya tujuan terapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan obat antibiotika pada pasien anak penderita penyakit pneumonia. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan mengumpulkan data sekunder berupa rekam medis pasien pneumonia anak, dengan total sampel 54 yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki merupakan jenis kelamin terbanyak yang menderita pneumonia, sedangkan kelompok usia dengan jumlah penderita paling banyak adalah balita. Antibiotik tunggal yang paling banyak digunakan oleh pasien adalah seftriakson sebanyak 10 pasien (18,52%) sedangkan untuk antibiotik kombinasi adalah injeksi ampisilin dan gentamisin sebanyak 13 pasien (24,07%) Ketepatan penggunaan antibiotik dengan parameter 5T untuk kasus pneumonia anak di instalasi rawat inap Rumah Sakit Dustira diperoleh hasil ketepatan indikasi 100%, ketepatan pemilihan obat (100%), ketepatan dosis (100%), ketepatan rute pemberian (100%), dan ketepatan interval waktu pemberian (100%)
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Kolerasi Gerakan Salat dengan Kesehatan Sendi (Korat Kendi) Dewi, Puspa Sari; Skarayadi, Oskar; Kartidjo, Pudjiastuti; Pratama, Muhammad Ihsan; Sari, Velia Yunita; Muhardianti, Siti; Anggraini, Salmah Wilujeng; Rahmadani, Bella Nur Aulia; Putri, Belia Destama; Ningrum, Dyah Puspita; Maryani, Nura Sela; Kharina; Indriyati, Silvia; Anisar; Siska, Dede
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8 No 4 (2024): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v8i4.15302

Abstract

Perubahan kondisi fisik dapat terjadi pada masyarakat, terutama saat memasuki lanjut usia. Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lanjut usia yaitu masalah persendian. Selain dipengaruhi oleh faktor usia, masalah persendian juga dipengaruhi oleh faktor gaya hidup. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan informasi sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hubungan gerakan salat terhadap kesehatan sendi melalui ceramah dan diskusi. Studi ini dilaksanakan pada Bulan Agustus 2022 di di Jalan Padat Karya RT 04/RW 01 Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi dengan melibatkan 20 responden menggunakan pre-post test design dan analisa data paired t-test (α = 0,05).. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan atau kenaikan tingkat pemahaman hasil kuesioner pre-test dengan post-test  dengan menggunakan Uji Wilcoxon, terkait nyeri sendi dan manfaat gerakan salat untuk kesehatan sendi (p-value=0,00). Berdasarkan hal tersebut pemberian informasi kesehatan efektif  meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang nyeri sendi dan manfaat salat untuk kesehatan sendi.