Komunikasi merupakan elemen penting dalam pelayanan keperawatan, khususnya dalam membangun hubungan yang efektif antara perawat, pasien, dan keluarga pasien. Komunikasi terapeutik yang tidak efektif dapat menyebabkan kecemasan akibat kurangnya penjelasan, perhatian (caring), dan interaksi antara perawat dengan keluarga pasien. Hal ini seringkali membuat keluarga pasien merasa cemas, tidak percaya, dan tidak aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara caring perawat dengan tingkat kecemasan orang tua di bangsal anak Rumah Sakit Nur Hidayah, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Populasi penelitian adalah orang tua (ayah atau ibu) yang menemani anaknya dirawat di bangsal anak, dengan jumlah responden sebanyak 50 orang yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang mengukur aspek caring perawat dan tingkat kecemasan orang tua. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Kendall’s-tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 26 responden (52,0%) menilai caring perawat sebagai baik, sementara 24 responden (48,0%) mengalami tingkat kecemasan ringan. Analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan signifikan antara caring perawat dengan tingkat kecemasan orang tua (nilai p = 0,000; r = 0,621). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik caring perawat, semakin rendah tingkat kecemasan orang tua. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara caring perawat dengan tingkat kecemasan orang tua di bangsal anak Rumah Sakit Nur Hidayah, Bantul, Yogyakarta. Temuan ini menegaskan pentingnya komunikasi terapeutik yang efektif dan perhatian penuh dari perawat dalam upaya mengurangi kecemasan keluarga pasien.
Copyrights © 2024