Dismenorea adalah salah satu masalah yang paling umum dialami oleh perempuan yaitu nyeri saat menstruasi. Menurut World Health Organization tahun 2018 angka dysmenorrhea di dunia sangat besar, rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap negara mengalami dysmenorrhea. Setiap negara presentase dysmenorrhea ini berbeda-beda, di Swedia sekitar 72%, di Amerika Serikat diperkirakan 90% wanita mengalami dysmenorrhea dan 10-15% diantaranya mengalami dysmenorrhea berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64,25%. Penanganan nyeri haid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan terapi farmakologis dan terapi non-farmakologis Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dari kelas X-XII. Dalam pemilihan sampel, peneliti menggunkan teknik Sampling Purposive. Penetapan sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus Solvin dan didapatkan hasil 55 siswi. Intrumen dalam penelitian ini adalah kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar siswi mengalami skala nyeri haid 2-3 (sedikit sakit) yaitu sebanyak 14 orang (25,45%) siswi. Upaya yang dilakukan siswa SMA 7 Muhammadiyah didapatkan paling banyak mereka mengoleskan balsam atau lotion hangat diperut sebanyak 27 (49,09%) dan melakukan posisi knee chest untuk mengurangi rasa sakit akibat nyeri haid. Secara farmakologi obat yang digunakan adalah parasetamol dan asem mefenamat. Berdasarkan hasil uji chi-square hubungan antara tingkat nyeri haid dengan upaya penanganan nyeri haid menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat nyeri haid dengan upaya penanganan nyeri haid.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023