Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Perawatan Genital Hygiene ada Wanita Usia Subur Astuti, Bariana Widitia
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.1862

Abstract

Wanita usia subur seringkali mengalami masalah reproduksi terutama di negara berkembang dan ber iklim tropis, salah satunya adalah Indonesia. Wanita usia subur harus menjaga dan merawat organ reproduksi dengan cara rajin membersihkan terutama saat masa subur agar terhindar dari gangguan organ reproduksi. Salah satu cara memelihara organ reproduksi adalah dengan melakukan personal hygiene genitalia. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia subur tentang personal hygiene kesehatan reproduksi khususnya pada ibu-ibu PKK di wilayah desa Ngestiharjo. Kegiatan diikuti oleh 20 peserta. Metode pelaksaan dalam bentuk penyuluhan. Evaluasi dilakukan dengan pretest dan posttest. Hasil pengabdian memperlihatkan peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi. Kegiatan penyuluhan kesehatan sebaiknya dilaksanakan secara berkelanjutan dengan materi yang bervariasi untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan khususnya kesehatan reproduksi.
Korelasi tingkat nyeri haid dan upaya penanganannya pada siswi SMA Pratiwi, Dyah Anggraeni Budhi; Yuliani, Widia; Sambodo, Dwi Kurniawati; Efendi, Yuli Nurullaili; Wardani, Wahyu Tusy; Astuti, Bariana Widitia
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v7i1.1234

Abstract

Dismenorea adalah salah satu masalah yang paling umum dialami oleh perempuan yaitu nyeri saat menstruasi. Menurut World Health Organization tahun 2018 angka dysmenorrhea di dunia sangat besar, rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap negara mengalami dysmenorrhea. Setiap negara presentase dysmenorrhea ini berbeda-beda, di Swedia sekitar 72%, di Amerika Serikat diperkirakan 90% wanita mengalami dysmenorrhea dan 10-15% diantaranya mengalami dysmenorrhea berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64,25%. Penanganan nyeri haid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan terapi farmakologis dan terapi non-farmakologis Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dari kelas X-XII. Dalam pemilihan sampel, peneliti menggunkan teknik Sampling Purposive. Penetapan sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus Solvin dan didapatkan hasil 55 siswi. Intrumen dalam penelitian ini adalah kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar siswi mengalami skala nyeri haid 2-3 (sedikit sakit) yaitu sebanyak 14 orang (25,45%) siswi. Upaya yang dilakukan siswa SMA 7 Muhammadiyah didapatkan paling banyak mereka mengoleskan balsam atau lotion hangat diperut sebanyak 27 (49,09%) dan melakukan posisi knee chest untuk mengurangi rasa sakit akibat nyeri haid. Secara farmakologi obat yang digunakan adalah parasetamol dan asem mefenamat. Berdasarkan hasil uji chi-square hubungan antara tingkat nyeri haid dengan upaya penanganan nyeri haid menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat nyeri haid dengan upaya penanganan nyeri haid.
Analisis kebutuhan sistem informasi kesehatan santri (studi kasus pada pondok pesantren di Kabupaten Bantul) Setyowati, Rustiana; Astuti, Bariana Widitia; Widayanti, Tri
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v7i2.1295

Abstract

Perkembangan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan belum sepenuhnya diimbangi dengan peningkatan taraf kesehatan para penghuninya, khususnya di kalangan santri. Padahal, pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan dapat menjadi solusi strategis dalam mendukung pencatatan dan pemantauan kondisi kesehatan secara berkala. Sayangnya, hingga saat ini belum tersedia aplikasi yang secara khusus menyediakan sistem informasi kesehatan santri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan sistem informasi kesehatan di pondok pesantren sebagai upaya peningkatan kesehatan santri. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif melalui focus group discussion (FGD) yang melibatkan delapan kepala sekolah dan petugas kesehatan dari beberapa pondok pesantren di wilayah Kabupaten Bantul. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara, ditranskrip secara verbatim, dan dianalisis menggunakan pendekatan tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kesehatan santri masih sangat bervariasi, dengan sejumlah hambatan seperti tingginya beban kerja guru, kurang optimalnya kolaborasi lintas sektor, serta minimnya keterlibatan orang tua. Dari FGD, muncul empat tema utama: pentingnya pengelolaan kesehatan santri, belum optimalnya pelaksanaan pengelolaan kesehatan, perlunya dukungan dalam pengambilan keputusan, dan kebutuhan akan sistem informasi kesehatan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kendala dan peluang perbaikan dalam pemantauan kesehatan santri-seperti integrasi pencatatan, pelaporan, keterlibatan berbagai pihak, dan pendampingan-berpotensi diatasi melalui pengembangan sistem informasi kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna di lingkungan pondok pesantren.
Pengelolaan Air Bersih Siap Guna Dengan Metode Filtrasi Pada Pondok Pesantren X Daerah Bantul Julaikah, Julaikah; Astuti, Bariana Widitia
Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan (Abdigermas) Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan (Abdigermas)
Publisher : CV Media Inti Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58723/abdigermas.v1i1.9

Abstract

Air bersih sebagai kebutuhan penting manusia, pada banyak tempat mengalami permasalahan mulai dari persediaan sampai dengan kualitas yang tidak sesuai dengan baku mutu sehingga menimbulkan berbagai permasalahan, khususnya dalam bidang kesehatan. Pondok pesantren X yang terletak pada daerah bantul merupakan salah satu tempat yang memiliki permasalahan kualitas baku mutu air bersihnya. Hal ini disampaikan oleh beberapa santri yang mengalami keluhan gatal setelah menggunakan air sumur pondok untuk keperluan hygiene dan sanitasi sehari-hari. Pembuatan alat pengolahan air baku sederhana menggunakan sistem filtrasi diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengolah air kotor menjadi air baku dalam skala kebutuhan rumah tangga. Alat tersebut mudah dioperasikan, dengan bahan yang murah dan mudah didapatkan, serta dapat dipindahkan karena memiliki dimensi yang tidak terlalu besar. Kegiatan ini bertujuan untuk Meningkatkan kualitas air bersih yang di lingkungan pondok pesantren X sesuai dengan baku mutu air bersih serta sebagai upaya mengurangi keluhan gatal pada santri. Kegiatan ini dilaksanakan di pondok pesantren X dengan sasaran kegiatan air sumur sumber air bersih pondok X yang kemudian berikan tindakan filtrasi melalui pembuatan alat pengolahan air dengan system filtrasi dan penilaian hasil kegiatan menggunakan pemeriksaan fisik air dan konfirmasi keluhan santri pada pengelola pondok. Pembuatan alat filter air bersih terdiri dari bahan pipa paralon yang diisi dengan tiga jenis media yang berfungsi untuk menyaring dan menyerap kontaminan yang terkandung dalam air. Air yang diolah menggunakan filter akan melewati ketiga media yang terdiri dari batu zeolit, pasir silika dan arang aktif. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan air yang melalui proses filtrasi lebih jernih dan tanpa bau, selain itu juga pengelola pondok mengkonfirmasi bahwa setelah penggunaan alat filtrasi tidak ada keluhan gatal dari santri pengguna air.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Perilaku Seks Pranikah Astuti, Bariana Widitia; Hariyanti, Dwi; Setyowati, Rustiana
Link Jurnal Masyarakat Vol 1 No 2 (2025): June : Jurnal Masyarakat
Publisher : CV LINK Education Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63425/ljm.v1i2.30

Abstract

Latar belakang: Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seksual kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi adalah sesuatu hal yang penting untuk dibicarakan dan dikaji, namun masih dianggap tabu. Beberapa hasil penelitian menunjukkan, banyak remaja yang masih belum menjangkau pendidikan kesehatan reproduksi. Tujuan: Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan bekal yang cukup kepada remaja terkait kesehatan reproduksi, sehingga remaja bisa melakukan pencegahan, dengan harapan bisa meminimalisir penambahan kasus pernikahan dini, kehamilan tidak diinginkan dan aborsi. Metode: Pengabdian dilaksanakan dengan metode ceramah/penyuluhan. Mitra dalam pengabdian ini adalah siswa salah satu MA di wilayah Bantul. Evaluasi capaian tujuan pengabdian dilakukan dengan memberikan pretest dan postest kepada responden. Hasil: Sebanyak 74% peserta memiliki tingkat pengetahuan yang baik, sementara 26% lainnya memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Kesimpulan: Edukasi kesehatan, terutama terkait kesehatan reproduksi, sebaiknya dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan kepada remaja dengan menyajikan berbagai materi untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang kesehatan reproduksi.