Permasalahan petani Dusun Silimapuluh meliputi pengurangan alokasi pupuk kimia bersubsidi di Kabupaten Simalungun pada tahun 2023, masalah kesuburan tanah di Dusun Silimapuluh, serta banyaknya hama tikus di lahan pertanian milik para petani di Dusun Silimapuluh. Alternatif yang ditawarkan peneliti untuk membantu petani di Dusun Silimapuluh dalam mengatasi permasalahan tersebut mencakup pembuatan pupuk organik berbasis Mikro Organisme Lokal (MOL), penerapan ameliorasi, dan sistem polikultur, serta pengendalian hama tikus. Langkah-langkah tersebut tidak hanya diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem agar tetap lestari. Tujuan penelitian yaitu  mengidentifikasi permasalahan utama yang dihadapi oleh komunitas petani di wilayah penelitian, menguraikan pendampingan yang dilakukan terhadap komunitas petani tanaman pangan Dusun Silimapuluh, mengevaluasi efektivitas pendampingan komunitas petani dengan pendekatan penyuluhan dalam meningkatkan, produktivitas dan kesejahteraan petani, menganalisis faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pendampingan komunitas petani dengan pendekatan penyuluhan. Data dikumpulkan dengan metode FGD, wawancara, observasi, kuesioner, pretest dan postest, serta dokumentasi. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan sosialisasi pemaparan materi dan demonstrasi cara di lahan milik petani di Dusun Silimapuluh. Tingkat kehadiran petani dalam setiap kegiatan penyuluhan memiliki rata-rata sebesar 83%. Tingkat pengetahuan petani terhadap MOL mengalami peningkatan sebesar 57%, tingkat pengetahuan petani terhadap pengapuran tanah sebesar 62%, tingkat pengetahuan petani terhadap alat emposan sebesar 66%. Hasil interpretasi persepsi petani terhadap kegiatan penyuluhan sebesar  91,44% dengan kategori sangat tinggi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025