Abstrak: Semua industri menghadapi banyak tantangan selama proses penerapan teknologi baru. Salah satu tantangannya adalah sikap individu yang dapat terbagi menjadi sikap positif dan sikap negatif terhadap AI. Sikap positif terhadap AI beberapa diantaranya adalah mempercepat proses pekerjaan, membuka peluang ekonomi baru, menghemat biaya, sedangkan sikap negatif AI dimana mendatangkan malapetaka bagi manusia karena ketakutan akan menggantikan peran manusia, dapat menghilangkan kemampuan berbahasa alami, ketergantungan pada teknologi, risiko kecurangan seperti plagiat, dan dapat menyalahgunakan data pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap umum terhadap AI dan niat kelanjutan menggunakan AI pada pegawai yang pernah menggunakannya di area Jakarta dan Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dimana teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen (GAAIS/Sikap Umum terhadap Skala Kecerdasan Buatan) memiliki pengaruh sebesar 44,6% terhadap variabel dependen (CI/Niat Kelanjutan) untuk kembali menggunakan Kecerdasan Buatan. Ini berarti bahwa hampir setengah dari variasi dalam niat seseorang untuk terus menggunakan AI dapat dijelaskan oleh variasi dalam sikapnya terhadap AI. Dengan kata lain, sikap positif dan negatif terhadap AI, dapat memprediksi kemungkinan seseorang untuk terus menggunakan teknologi ini. Selain itu juga bahwa penelitian ini menambah sudut pandang baru pada Theory of Planned Behaviour (TPB) yaitu teknologi AI di Indonesia.
Copyrights © 2024