Jaringan kulit mengandung berbagai sel dan matriks ekstraseluler (ECM). Keratinosit, melanosit, dan sel Langerhans terdapat di epidermis. Fibroblas adalah jenis sel utama di dermis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis efektivitas pemberian krim ekstrak kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii) terhadap ketebalan jaringan granulasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar yang mengalami luka sayat. Penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif eksperimental dengan menggunakan desain true experiment atau eksperimental laboratorium. Penelitian eksperimen dilaksanakan dengan mengontrol semua variabel luar yang dapat mempengaruhi kegiatan eksperimen. Penelitian ini menggunakan post-test only control group design untuk mengetahui dan menganalisis efek pemberian ekstrak kulit kayu manis dalam mempercepat penyembuhan luka dan ketebalan jaringan granulasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar yang mengalami luka sayat. Berdasarkan uji fitokimia diketahui bahwa ekstrak kulit kayu manis mengandung saponin, alkaloid, steroid, dan flavonoid yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi dan antioksidan yang potensial untuk mempercepat penyembuhan luka dan pembentukan jaringan granulasi. Perawatan luka sayat menggunakan krim ekstrak kulit kayu manis efektif dalam mempercepat penyembuhan luka sayat pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar dibandingkan dengan kelompok yang hanya diberikam krim basis. Kelompok yang diberi ekstrak kulit kayu manis memiliki rata-rata nilai persentase penyembuhan yang lebih besar dibanding kelompok kontrol. Peneliti menyimpulkan bahwa konsentrasi krim ekstrak kulit kayu manis yang paling efektif dalam penyembuhan luka sayat yaitu 4.5%. Penggunaan krim ekstrak kulit kayu manis dengan konsentrasi 4.5% memiliki rata-rata ketebalan jaringan granulasi yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya yaitu 238.85µm.
Copyrights © 2025