Bandotan (Ageratum conyzoides (L.) L.), Ketul (Bidens pilosa L.), dan Kirinyuh (Chromolaena odorata (L.)) merupakan tanaman invasif yang mudah ditemui di pekarangan rumah. Akan tetapi, belum dimanfaatkan secara optimal karena tanaman ini dianggap sebagai gulma, walaupun dianggap sebagai gulma tetapi masyarakat menggunakan tanaman ini sebagai bahan pengobatan untuk penyakit sakit kepala, sakit perut, penyembuh luka, diabetes, dan obat kumur. Salah satu senyawa metabolit sekunder yang terkandung didalam tanaman tersebut yaitu flavonoid. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kadar flavonoid total pada ekstrak daun bandotan, daun ketul, dan daun kirinyuh yang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, etil asetat, dan akuades. Penetapan kadar flavonoid total dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Pengujian analisis kualitatif menunjukkan seluruh sampel mengandung senyawa flavonoid. Hasil penetapan kadar flavonoid total paling rendah diperoleh pada ekstrak etil asetat daun bandotan sebesar 2,678 mg QE/g dan kadar flavonoid total paling tinggi diperoleh pada ekstrak etanol 96% daun kirinyuh sebanyak 78,229 mg QE/g.
Copyrights © 2024