Perkembangan teknologi berdampak luas dalam segala unsur kehidupan manusia, tak terkecuali pola pikir dan pandangan masyarakat. Dampak dari perkembangan teknologi juga menjangkau seluruh wilayah pemukiman masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Untuk wilayah perkotaan, modernisasi sudah menjadi pola hidup dan bagian dari masyarakat kota, sedangkan untuk wilayah pedesaan, modernisasi hanya merambah kepada aspek-aspek tertentu dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Tidak terkecuali pada wilayah pedesaan yang ada di Kawasan Nusa Tenggara Timur, khususnya di daratan Flores, Kabupaten Sikka. Kampung Nuabari merupakan salah satu wilayah pedesaan di kabupaten Sikka, yang juga dikenal sebagai kampung megalitik dengan budaya kubur batu. Budaya kubur batu juga merupakan salah satu budaya megalitik yang masih dipertahankan oleh masyarakat suku Lio, suku asli yang mendiami Kampung Nuabari. Pola pemukiman Kampung Nuabari juga masih mencerminkan pola tata ruang pemukiman megalitik dengan beberapa tipikal rumah tradisional dan peletakan area pelataran upacara. Namun, pengaruh modernisasi ini juga tidak terlepas dari kehidupan masyarakat di Kampung Megalitik Nuabari. Dampak ini terlihat pada penggunaan material dan bentuk modifikasi pada sebagian bangunan rumah tinggal masyarakat Nuabari. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran akan tejadinya proses pengikisan nilai-nilai filosofis sosial budaya yang seharusnya menjadi daya tarik dan warisan budaya megalitik pada pemukiman Kampung Nuabari.
Copyrights © 2025