Urgensi Terdapat Prevalensi kegagalan IUD di Surakarta selama 2022. Dampak kegagalan IUD bagi ibu antara lain meningkatnya risiko abortus, sepsis, kehamilan ektopik, bagi janin antara lain meningkatnya risiko BBLR, kelahiran prematur. Faktor yang mempengaruhi kegagalan IUD adalah umur, paritas, jenis IUD, riwayat ginekologi (penyakit payudara, kejadian ekspulsi), panjang rongga rahim, pendidikan, pengalaman menggunakan IUD, lama waktu penggunaan IUD. Penelitihan ini penting dilakukan karena akan mempengaruhi Ketertarikan aseptor KB IUD. Tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan IUD di Kota Surakarta pada tahun 2022.[1] Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain cross sectional, menggunakan total sampling. Sampel penelitian ini adalah akseptor IUD yang terpilih berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.Variabel yang diteliti adalah umur, paritas, lama waktu penggunaan, kejadian ekspulsi, Pengumpulan data dengan melihat catatan pelaporan KB IUD dan telusur ke tempat pelayanan KB. Hasil penelitihan didapatkan 83,3 % berumur kurang dari 35 tahun, 100 % dialami multipara, Lama waktu pengguaan KB 66,6 % telah lebih dari 1 tahun, 100% aseptor yang mengalami kegagalan KB IUD tidak melakukan control sesuai jadwal yang telah ditetapkan.dan 83,3 % IUD berada dalam rahim. Kesimpulan dari penelitihan ini adalah Sebagian besar aseptor yang mengalami kegagalan KB mempunyai usia kurang dari 35 tahun, mempunyai paritas lebih satu, Lama penggunaan IUd dengan kejadian kegagalan lebih dari 1 tahun, Kepatuhan dalam control tidak patuh, dan kondisi IUD berada di dalam rahim
Copyrights © 2024