Program intensifikasi pertanian dalam meningkatkan ketahanan pangan dapat dilakukan dengan tumpang sari padi gogo-kedelai. Penerapan turinan padi gogo-kedelai dengan varietas unggul diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan pada tingkat regional maupun nasional,mengantisipasi perubahan iklim serta memaksimalkan penggunaan lahan Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penerapan turiman padi gogo-kedelai terhadap sifat-sifat tanah, pertumbuhan dan produktivitasnya serta analisis usaha taninya. Penelitian dilakukan di Desa Girimulyo, Kecamatan Panggang, Gunungkidul pada bulan November 2019 Maret 2020 di lahan sawah tadah hujan. Rancangan Percobaan menggunakan RAKL dengan 3 ulangan. Benih padi gogo dan kedelai ditanam dengan cara ditugal yaitu 4 baris padi gogo dan 4 baris kedelai menggunakan sistem tanam rapat. Jarak tanam padi 20 cm x 15 cm x 100 cm dan kedelai 30 cm x 15 cm x 100 cm. Varietas padi yang ditanam adalah Inpago 9 dan Inpari 19, sedangkan kedelai Dena 1 dan Grobogan. Masing-masing kombinasi perlakuan sebanyak 4 pola tanam disemprot dengan 2 macam Pupuk organik cair yaitu : fermentasi MOL daun gamal dan fermentasi MOL bonggol pisang dengan aplikasi 200 ml/10 liter air. Hasil penelitian menunjukkan pola tanam Inpari 19- kedelai Dena 1 ditambah penyemprotan POC daun gamal menunjukkan hasil tertinggi yaitu 5,87 ton/ha GKG dan 1,48 ton/ha kedelai, sedang hasil terendah pada turiman Inpago 9 kedelai Grobogan yaitu 4,34 ton/ha GKG dan 1,16 ton/ha kedelai. Perhitungan analisis usaha tani untuk ke-4 pola tanam Inpago 9-kedelai Dena 1, Inpago 9-Grobogan, Inpari 19Dena 1 dan Inpari 19-Grobogan semuanya menunjukkan layak usaha taninya dengan nilai B/C dan R/C rasio berkisar pada nilai rata-rata masing-masing 1,27 dan 2,28 serta lebih menguntungkan dibandingkan penerapan sistem monokultur padi atau kedelai saja.
Copyrights © 2021