Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja kemiskinan di Kabupaten Aceh Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Proses pengambilan sampel dimulai dengan memilih 2 kecamatan secara acak, kemudian memilih 2 desa dari masing-masing kecamatan dan memilih 20 reponden dari masing-masing desa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja kemiskinan di Kabupaten Aceh Selatan adalah kemiskinan struktural dan kekayaan budaya. Padahal kemasyhuran alam tidak mungkin, karena Kabupaten Aceh Selatan bukan daerah yang terisolasi atau kawasan dengan kondisi alam kurang. Kemiskinan budaya terjadi karena sistem dan struktur sosial tidak memberikan kesempatan yang memungkinkan orang miskin untuk dapat bekerja secara produktif. Hal ini ditunjukkan oleh sistem upah rendah dan diskriminatif bagi perempuan, tidak seimbangnya pembagian saham, dan intervensi topdown yang direncanakan dari pemerintah. Di sisi lain, kemiskinan budaya disebabkan oleh gaya hidup, budaya, sikap, dan perilaku masyarakat, seperti nongkrong di kedai kopi, hutang konsumtif yang berlebihan, kemalasan, sikap ditinggalkan dan kurang memiliki etos kerja. Jadi penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mengurangi kemiskinan di Kabupaten Aceh Selatan harus ada program yang terpadu dan sistematis dengan memperhatikan masalah perilaku yang berkaitan dengan kinerja kemiskinan struktural dan budaya di sana. Masyarakat miskin perlu diberi pendidikan dalam bentuk pelatihan keterampilan dan potensi kewirausahaan berbasis daerah, dilengkapi dengan bantuan modal (softloans), dan juga mentoring yang memadai.
Copyrights © 2016