Kopi merupakan salah satu produk ekspor penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Terdapat beberapa daerah penghasil kopi utama di Indonesia dan salah satunya adalah Bali. Bali memiliki beberapa indikasi geografis penghasil kopi seperti Catur, Kintamani penghasil arabika dan Pupuan, Tabanan penghasil robusta. Sebagai salah satu sentra penghasil kopi, Bali tidak hanya menawarkan produk kopi yang berkualitas tinggi, tetapi juga memiliki nilai ekonomi, sosial dan budaya yang mendalam. Penelitian kopi Bali dikemas dalam sebuah photobook yang menggambarkan perjalanan kopi ditengah pemberitaan perubahan iklim dan fluktuasi harga secara global, mulai dari petani yang membudidayakan tanaman kopi di lereng-lereng subur, pengolahan kopi pasca-panen hingga dapat didistribusikan dan dikonsumsi oleh masyarakat, serta kopi mahal yang berasal dari kotoran luwak. Photobook ini juga mengangkat tradisi dan kepercayaan masyarakat Bali yang menjadikan kopi sebagai bagian dari elemen ritual sehari-hari, media penghormatan kepada tamu dalam suatu acara, dan upacara pada tanaman sebagai simbol kesuburan. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka, observasi partisipatif pasif, dan wawancara dengan pihak terkait yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan kopi Bali ditengah pemberitaan perubahan iklim dan fluktuasi yang berdampak pada pelaku usaha dibidangnya. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa petani kopi Bali tidak terdampak dari perubahan iklim yang terjadi, hasil produksi tetap stabil namun, beberapa pelaku usaha kopi lainnya terdampak fluktuasi sehingga mempengaruhi konsumennya. Selain itu, penelitian dan penulisan karya ini bertujuan untuk mendokumentasikan perjalanan kopi secara utuh dilengkapi dengan tradisi dan ritual yang masih kental di Bali sehingga dapat menjadi arsip kopi di Bali tahun 2024.
Copyrights © 2025