Tidak ada manusia yang tidak berbudaya. Tetapi justru banyak manusia yang mengaku tidak beragama. Karenanya dalam teologi Kristen tidak boleh secara frontal menolak berbagai kearifan budaya dan adat. Tetapi harus dilihat secara positif dalam membangun kerangka teologi dalam kaitannya dengan berteologi. Khususnya dalam masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang berbudaya dan beradat, sebagai sumber nilai dan patokan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Karenanya dalam tulisan ini bermaksud mengkaji bagaiaman kebudayaan dan adat menjadi instrumen dalam berteologi untuk mendaratkan nilai-nilai teologis secara nyata dalam kehidupan masyarakat dengan cara pandang yang mereka pahami dan mengerti. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif sebagai dasar penelitian yakni literatur study untuk menjelaskan setiap maksud dari konsep yang dikaji. Hasil yang diperoleh bahwa budaya dan adat mampu menghasilkan suatu konsep teologi lintas budaya yang telah banyak memberikan kontribusi nyata dalam menyampaikan maksud-maksud dari teologi Kristen dalam sebuah refleksi hidup yang lebih nyata dalam suatu konteks.
Copyrights © 2025