Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis modal sosial berbasis pendidikan Islam multikultural di Desa Sukorejo, Kotaanyar, Probolinggo. Problem yang dikaji adalah bagaimana intensitas hubungan dalam kelompok, khususnya keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), berdampak pada pemberdayaan keluarga dan masyarakat, serta bagaimana peran pendidikan Islam multikultural dalam membentuk modal sosial masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas hubungan dalam kelompok, terutama kelompok peserta PKH, memberikan kekuatan, menjaga kepercayaan, membentuk jaringan yang sesuai dengan kepentingan bersama, dan mengatasi masalah dalam keberagaman. Kelompok masyarakat dengan modal sosial tinggi memiliki perbedaan yang signifikan dengan kelompok lainnya, yang diukur dengan kepercayaan dan koneksi interpersonal. Pendidikan Islam multikultural berperan penting dalam membentuk modal sosial masyarakat, mengembangkan kompetensi individu agar mampu menerima perbedaan, bersikap terbuka, saling percaya, saling pengertian, saling menghargai, dan mampu menyelesaikan masalah tanpa kekerasan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa modal sosial berbasis pendidikan Islam multikultural memiliki peran penting dalam membentuk hubungan yang kuat dalam kelompok masyarakat. Modal sosial ini membantu memecahkan masalah, menjaga kepercayaan, dan membentuk jaringan yang berguna dalam mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, pendidikan Islam multikultural dapat menjadi salah satu instrumen yang efektif dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.
Copyrights © 2024