Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas bahan bakar di PLTU ultra-superkritis melalui strategi pencampuran batubara (coal blending) yang optimal. Hal ini penting karena pembangkit listrik jenis ini menghadapi tantangan dalam ketersediaan batubara, keandalan operasional, dan efisiensi energi, serta harus mematuhi peraturan emisi yang semakin ketat. Meski demikian, menentukan campuran batubara yang ideal masih menjadi tantangan karena sulitnya menyeimbangkan aspek performa, tingkat emisi, biaya produksi, dan dampak operasional secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, digunakan metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) dengan pendekatan goal programming untuk mengoptimalkan proporsi pencampuran batubara di dalam (in-furnace) dan di luar (out-furnace) boiler. Penelitian ini penting untuk memastikan bahwa PLTU ultra-superkritis dapat memenuhi permintaan energi dengan lebih fleksibel, efisien, dan berkelanjutan dalam menghadapi perubahan kondisi pasokan batubara dan kebijakan lingkungan. enelitian menguji berbagai nilai kalori batubara (dari 5200 hingga 4200 kCal/kg) optimal digunakan secara individual (single coal) dan campuran, Optimasi coal blending dilakukan terhadap 4 parameter yang menggunakan lima jenis batubara untuk mengisi lima silo boiler mendapatkan improvement parameter sulfur 6,3%, parameter harga batuabra 0,85 %, parameter HHV 0,54 % dan parameter slagging-fouling index 5,64 %.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025