Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasikan makna eusi kosong dalam usik penca melalui pendekatan eksplorasi artistik. Secara filosofis, eusi kosong melambangkan keseimbangan antara kekosongan dan isi serta mengandung nilai spiritual yang mengajarkan pengendalian diri dan introspeksi. Usik Penca tidak hanya melatih bela diri, tetapi juga menjadi sarana refleksi dalam mengendalikan hawa nafsu. Melalui metode etnografi dan practice-based research, penelitian ini mengintegrasikan eksplorasi gerakan dan pengalaman kreatif dalam proses reka cipta tari. Proses kreatif ini melibatkan reinterpretasi usik penca menjadi karya tari yang menyampaikan nilai-nilai filosofis dan spiritual. Keseimbangan tradisi dan inovasi menjadi inti dalam karya ini. Tari bukan sekadar ekspresi estetis, tetapi juga sarana edukasi dan refleksi moral. Hasil akhirnya adalah sebuah karya tari yang memvisualisasikan nilai-nilai spiritual dari usik Penca, yang dirancang untuk memperkuat apresiasi terhadap penca sebagai warisan budaya tak benda serta sarana untuk memperdalam pemahaman akan pengendalian diri di tengah tantangan era globalisasi. Sekaligus menegaskan relevansi seni tradisional melalui pendekatan artistik inovatif dalam seni kontemporer.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025