Pendidikan multikulturalisme bertujuan untuk menciptakan pemahaman yang lebih luas terhadap keberagaman budaya dan membangun sikap toleransi dalam masyarakat. Suku Anak Dalam (SAD) yang bermukim di kawasan Bukit Dua Belas, Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, merupakan kelompok minoritas yang masih menghadapi berbagai tantangan dalam akses pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pendidikan multikulturalisme di komunitas SAD, mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatnya, serta merumuskan strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan multikulturalisme di komunitas SAD masih mengalami kendala, seperti minimnya infrastruktur pendidikan, keterbatasan tenaga pendidik yang memahami budaya lokal, serta rendahnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan pendidikan yang lebih inklusif, pelatihan bagi guru, serta pendekatan berbasis budaya untuk meningkatkan efektivitas pendidikan multikulturalisme bagi masyarakat minoritas SAD.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025