Kompetensi menjahit luka atau hecting masuk dalam tingkat ketrampilan 4A pada SKDI sehingga lulusan dokter harus dapat melakukannya dengan baik dan benar. Latihan menjadi salah satu cara untuk mengembangkan, meningkatkan, dan menguasai kompetensi ini. Pelatihan hecting dapat meningkatkan performa kinerja meliputi waktu penjahitan, kualitas jahitan, dan lain sebagainya, serta dapat meningkatkan minat mahasiswa kedokteran dalam ilmu bedah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas home assignment (tugas mandiri) dalam meningkatkan kecepatan menjahit luka dengan menggunakan teknik matras pada mahasiswa kedokteran. Penelitian ini menggunakan quasi experimental untuk membuktikan ada tidaknya keefektifan yang dapat mempengaruhi kecepatan dan kemampuan menjahit luka jika menerapkan kegiatan pelatihan menjahit luka pada mahasiswa kedokteran. Penulis mengambil sampel sejumlah 20 orang dari populasi dengan pembagian 10 orang masuk dalam kelompok kontrol dan 10 orang lainnya masuk dalam kelompok perlakuan. Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik matras. Didapatkan hasil pada kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberi home assignment memberikan hasil p = 0,606 (p > 0,05), sedangkan kelompok perlakuan yaitu kelompok yang diberi home assignment memberikan hasil p = 0,004 (p < 0,05). Data dianalisis menggunakan uji komparatif numerik berpasangan dengan menggunakan uji hipotesis T Berpasangan dan didapatkan hasil bahwa home assignment terbukti efektif dalam meningkatkan kecepatan menjahit pada mahasiswa kedokteran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa home assignment efektif dalam meningkatkan kecepatan menjahit luka pada mahasiswa kedokteran. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan mandiri dapat menjadi strategi efektif untuk mengembangkan keterampilan praktis di luar kelas.
Copyrights © 2025