Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi guru Bimbingan dan Konseling (BK) terhadap peningkatan kompetensi profesional mereka melalui Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK). Penelitian menggunakan pendekatan campuran kuantitatif dan kualitatif, dengan subjek penelitian sebanyak 41 guru BK dari tiga komunitas MGBK SMA di Sulawesi Selatan. Data dikumpulkan menggunakan angket berisi 16 pernyataan skala Likert dan Focus Group Discussion (FGD). Instrumen penelitian terdiri dari angket daring untuk survei dan panduan wawancara untuk FGD. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun partisipasi dalam MGBK berkontribusi positif terhadap peningkatan kompetensi teknis, pemahaman teori konseling, dan kepercayaan diri guru BK, hubungan antara frekuensi partisipasi dan peningkatan kompetensi terindikasi lemah. Faktor lain, seperti kualitas program dan relevansi materi, lebih berperan dalam mendukung pengembangan profesional. Selain itu, terdapat kebutuhan mendesak untuk memperkaya materi yang lebih spesifik dan aplikatif, seperti penanganan kasus keluarga, kecanduan, dan bullying. Temuan ini menekankan pentingnya peningkatan kualitas program MGBK sebagai langkah strategis untuk memperkuat layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025