Kualitas perawatan di rumah sakit, terutama di ruang bedah umum, Rumah Sakit  Puruk Cahu, sangat dipengaruhi oleh stres kerja perawat. Stres kerja dapat menurunkan fokus, menyebabkan kelelahan, dan memengaruhi kualitas layanan, seperti komunikasi, ketepatan waktu pemberian obat, dan pengawasan pasien.  Mengetahui hubungan antara stres kerja perawat dengan kualitas perawatan di Ruang Bedah Umum RSUD Puruk Cahu. Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan Teknik total sampling dan didapatkann 26 perawat ruang bedah umum. Data dikumpulkan melalui kuesioner Perceived Stress Scale (PSS) untuk mengukur stres kerja dan kuesioner kualitas perawatan. Analisis dilakukan menggunakan uji statistik deskriptif dan korelasi Spearman. Mayoritas perawat memiliki tingkat stres rendah (73,1%) dan kualitas perawatan sangat tinggi (96,2%). Uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara stres kerja dan kualitas perawatan (p-value = 0,555). Meski begitu, stres kerja tetap menjadi faktor penting yang dapat memengaruhi keberlanjutan layanan. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pengelolaan stres kerja melalui pelatihan manajemen stres, dukungan manajemen, dan program mentoring untuk perawat. Upaya ini diharapkan dapat mempertahankan kualitas perawatan yang tinggi di ruang bedah umum RSUD Puruk Cahu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025