Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan Terapi Kemoterapi terhadap Tingkat Stres Pasien Kanker Kartika, Wanti; Riduansyah, Muhammad; Rahman, Subhannur; Wijaksono, M. Arief
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.1.2024.217-226

Abstract

Kanker merupakan sekelompok besar penyakit yang dimulai di jaringan tubuh yang mengalami pertumbuhan abnormal. Kanker menyerang siapa saja dan membahayakan kesehatan serta dapat menyebabkan kematian. Kemoterapi merupakan salah satu penanganan kanker. Efek samping kemoterapi menjadi beban yang dirasakan pasien. Hal ini menyebabkan timbulnya perasaan khawatir, dan takut akan ancaman kematian. Jumlah prevalensi pasien kanker di Ruang Edelweis RSUD Ulin Banjarmasin pada tahun 2022 pada bulan Januari mencapai 240, sedangkan pada bulan November 348 dan bulan Desember berjumlah 356 pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan terapi kemoterapi terhadap tingkat stress pasien kanker di ruang edelweis. Penelitian kuantitaif ini dilakukan pada 15 pasien terpilih dalam teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10) yang valid dav reliabel. Analisis data menggunakan uji korelasi sperman rank. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden masuk dalam kategori stress sedang (80%) dan 20% mengalami stress tingkat ringan. Hasil uji korelasi didapatkan p value : 0,635 dengan p correlation -0.134. Nilai negative ini diartikan semakin lama pasien menjalani terapi kemoterapi pasien akan lebih bisa mengontrol stress. Berdasarkan hasil disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian terapi kemoterapi dengan tingkat stress pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.
Efficacy Comparison Of Borneo Dayak Onion And Green Betel Leaf Decoctions In Accelerating Perineal Wound Healing Friscila, Ika; Rizali, Muhammad; Wijaksono, M. Arief
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 12 (2024): Volume 10 No.12 Desember 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i12.17789

Abstract

Latar Belakang: Masa pemulihan organ-organ reproduksi wanita yang mengalami perubahan selama kehamilan dan persalinan. Robekan pada perineum sering terjadi pada semua persalinan pertama. Hal ini mengakibatkan diperlukan perawatan yang intensif untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah komplikasi infeksi yang dapat diakibatkan karena keterlambatan.Tujuan: Mengetahui perbedaan efektivitas antara penggunaan air rebusan umbi bawang dayak dengan air rebusan daun sirih hijau terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifasMetode:  Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Desain quasi experimental dengan menggunakan model nonequivalent control group design. Sampel penelitian adalah 30 responden ibu nifas. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi skala REEDA. Uji bivariat menggunakan mann whitney.Hasil: Berdasarkan analisis data bivariat didapatkan bahwa nilai p-value sebesar 0,045 yang bermakna kurang dari 0,05 sehingga hasil penelitian ini adalah adanya perbedaan perbedaan efektifitas air rebusan umbi bawang dayak dengan daun sirih hijau terhadap penyembuhan luka perineum.Kesimpulan: Bahwa alternatif lain yang dapat digunakan untuk membantu penyembuhan luka perineum pasca persalinan adalah menggunakan umbi bawang Dayak.Saran: Diharapkan dapat membantu ibu nifas dalam menggunakan obat herbal dalam merawat luka perineum. Bisa dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kombinasi air rebusan umbi bawang dayak yang digabungkan dengan daun sirih hijau. Kata Kunci : Air Rebusan, Daun Sirih Hijau, Penyembuhan Luka Perineum, Umbi Bawang Dayak ABSTRACT Background: The recovery period of female reproductive organs that undergo changes during pregnancy and childbirth. Tears in the perineum often occur in all first deliveries. This results in the need for intensive care to speed up the healing process and prevent infectious complications that can result from delays.Purpose:  To find out the difference in efficacy of Borneo Dayak onion decoction and green betel leaf decoction in promoting perineal wound healing in postpartum women.Methods:  The research method uses a quantitative approach. Quasi-experimental design using a nonequivalent control group design model. The research sample was 30 postpartum mothers. Data collection used the REEDA scale observation sheet. The bivariate test used Mann Whitney.Results: Based on the bivariate data analysis, it was found that the p-value was 0.045, which is less than 0.05, so the results of this study are that there are differences in the effectiveness of boiled water from Dayak onion bulbs and green betel leaves on healing perineal wounds.Conclusion: Another alternative that can be used to help heal perineal wounds after childbirth is to use Dayak onion bulbs.Suggestions; It is expected to help postpartum mothers in using herbal medicine to treat perineal wounds. Further research can be done on the combination of boiled water from Dayak onion bulbs combined with green betel leaves. Keywords:    Boiled Water, Green Betel Leaves, Healing Perineum Wounds, Dayak Onion Bulbs
Waspada Gadget Untuk Tumbuh Kembang Anak Fetriyah, Umi Hanik; Budi, Indra; Wijaksono, M. Arief; Asmadiannor, Asmadiannor; Rosalina, Nadya; Melda, Melda; Cloudia, Lorenza; Agustina, Mely; Munawarah, Munawarah; Dewi, Ni Gusti Agung Ayu Sri; Habibi, Nur Hakidah; Nataly, Onevia Berlian; Virdasari, Sweetryani
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 4 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i4.447

Abstract

Pendahuluan: Anak-anak tentunya sangat senang jika memperoleh gadget dari orang tuanya. Penggunaan gadget secara berlebihan oleh anak-anak dapat berdampak negatif pada pola perilaku dan perkembangan mereka. Anak-anak yang terus-menerus menggunakan gadget cenderung mengalami ketergantungan, mengurangi waktu untuk belajar dan berinteraksi sosial, serta menghadapi risiko kesehatan seperti kerusakan jaringan saraf akibat radiasi gadget. Meskipun gadget bisa merangsang kreativitas dan kecerdasan, dampak negatifnya, termasuk menurunnya daya aktif dan kepedulian sosial anak, lebih dominan. Oleh karena itu, penting untuk membatasi waktu penggunaan gadget sesuai usia—anak di bawah 18 bulan sebaiknya tidak menggunakan gadget kecuali untuk panggilan video, anak usia 2-5 tahun maksimal 1 jam per hari dengan pengawasan, dan anak usia 6 tahun ke atas maksimal 1-2 jam per hari dengan batasan ketat—untuk memastikan tumbuh kembang yang sehat. Tujuan: Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu untuk memberikan Edukasi kepada siswa kemudian memberikan pengetahuan secara langsung tentang Waspada Gadget Untuk Tumbuh Kembang Anak di SDN Pengambangan 6 Banjarmasin. Metode: Metode pengumpulan data pada kegiatan Pelatihan berupa pemberian pengetahuan dan keterampilan, serta memberikan Pre-Test dan Post-Test kepada siswa kelas 5 dan 6 SDN Pengambangan 6 Banjarmasin untuk mengukur tingkat pengetahuan. Hasil: Hasil Pelatihan ini melibatkan 25 siswa dalam kegiatan satu hari yang mencakup pre-test, materi, sesi tanya jawab, dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan siswa tentang waspada gadget untuk tumbuh kembang anak, dengan persentase pemahaman kategori Tinggi meningkat dari 20% menjadi 92% dan kategori Rendah dari 20% menjadi 0%. Program ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang Waspada Gadget Untuk Tumbuh Kembang Anak. Simpulan: Pada kegiatan Edukasi ini dapat disimpulkan bahwa para peserta memahami dan mampu menerapkan Waspada Gadget Untuk Tumbuh Kembang Anak.
Hubungan antara Tingkat Stres Kerja Perawat dengan Kualitas Perawatan di Ruang Bedah Umum Huda, Nurul; Tasalim, Rian; Rahman, Subhannur; Wijaksono, M. Arief
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.1.2025.9-16

Abstract

Kualitas perawatan di rumah sakit, terutama di ruang bedah umum, Rumah Sakit  Puruk Cahu, sangat dipengaruhi oleh stres kerja perawat. Stres kerja dapat menurunkan fokus, menyebabkan kelelahan, dan memengaruhi kualitas layanan, seperti komunikasi, ketepatan waktu pemberian obat, dan pengawasan pasien.  Mengetahui hubungan antara stres kerja perawat dengan kualitas perawatan di Ruang Bedah Umum RSUD Puruk Cahu. Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan Teknik total sampling dan didapatkann 26 perawat ruang bedah umum. Data dikumpulkan melalui kuesioner Perceived Stress Scale (PSS) untuk mengukur stres kerja dan kuesioner kualitas perawatan. Analisis dilakukan menggunakan uji statistik deskriptif dan korelasi Spearman. Mayoritas perawat memiliki tingkat stres rendah (73,1%) dan kualitas perawatan sangat tinggi (96,2%). Uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara stres kerja dan kualitas perawatan (p-value = 0,555). Meski begitu, stres kerja tetap menjadi faktor penting yang dapat memengaruhi keberlanjutan layanan. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pengelolaan stres kerja melalui pelatihan manajemen stres, dukungan manajemen, dan program mentoring untuk perawat. Upaya ini diharapkan dapat mempertahankan kualitas perawatan yang tinggi di ruang bedah umum RSUD Puruk Cahu.
The Effect of Dhikr Therapy Combined with Warm Water Foot Soak Therapy on Sleep Quality in Elderly People with Hypertension in the Pekauman Community Health Center Working Area, Banjarmasin Zulfirmansyah, Rizqilla Az-zahra; Wijaksono, M. Arief; Syahlani, Ahmad
PROMOTOR Vol. 8 No. 2 (2025): APRIL
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v8i2.1057

Abstract

Hypertension is a high blood pressure disease that commonly occurs in the elderly. Elderly people with hypertension may experience a decline in sleep quality, which can worsen their health condition. A combination of dhikr therapy and soaking feet in warm water is needed as an intervention to improve sleep quality in the elderly. This study aims to analyze the effect of dhikr therapy combined with warm water foot soak therapy on the sleep quality of elderly people with hypertension in the working area of Pekauman Health Center, Banjarmasin. The study is a pre-experimental research with a one-group pretest-posttest design involving 15 elderly people with hypertension. The intervention was carried out by soaking the respondents’ feet in water at a temperature of 30-45℃ while performing dhikr for 15-20 minutes in the morning and evening for one week. The hypothesis was analyzed using the Wilcoxon test. Based on the research results, the majority of respondents were aged ≥60 years (80%), female (53.3%), elementary school graduates (86.6%), unemployed (73.3%), had hypertension for ≥10 years (86.7%), had poor sleep quality before therapy (93.3%), and had good sleep quality after therapy (93.3%). The p-value = 0.000, indicating that Ha is accepted, or there is an effect of dhikr therapy combined with warm water foot soak therapy on the sleep quality of the elderly. The application of the combination of dhikr therapy and warm water foot soak can improve the sleep quality of elderly people with hypertension.
GAMBARAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA ANAK DENGAN PENDERITA EPILEPSI DI RSUD PAMBALAH BATUNG Suci, Novita; Wijaksono, M. Arief; Syahlani, Ahmad; ulumuddin, Muhammad Ihya
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 16 No 1 (2025): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v16i1.410

Abstract

Background: Epilepsy is a chronic disease with a high incidence rate, especially in developing countries because the health service system has not been successful in eradicating the causes of Epilepsy. Epilepsy is like other chronic diseases, its recurrence can be controlled by compliance with taking medication. Epilepsy treatment is carried out over a long period of time, perhaps even for the patient's lifetime, however, long-term regular use of medication increases the risk of non-compliance with treatment. Objective: To determine treatment compliance in children with epilepsy at Pambalah Batung, Hospital. Method: Quantitative research with observational descriptive design. The sample consisted of 25 parents of children with epilepsy who sought treatment at the Children's Polyclinic at Pambalah Batung, Hospital in April 2024. Data were analyzed using univariate analysis. Results: Children with epilepsy range in age from 1 year to 9 years. The duration of epilepsy was less than 3 months for 22 people (88%) and more than 3 months for 3 people (12%). Compliance with treatment in children with epilepsy was high as many as 24 people (60%) and moderate compliance as many as 9 people (36%). Conclusion: Most children with epilepsy have high medication compliance and a small number have moderate compliance. It is hoped that Pambalah Batung, Hospital will continue to provide health education to patients and families about caring for epilepsy sufferers at home and always recommend that they comply with the consumption of antiepileptic drugs to avoid repeated seizures or other undesirable things. Keyword: Epilepsy; Medication Compliance
Faktor komunikasi dalam pelaksanaan discharge planning dengan kepatuhan pasien konsumsi obat Faturrahman, Wazhia; Basit, Mohammad; Wijaksono, M. Arief; Tasalim, Rian
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v9i1.1169

Abstract

Kepatuhan konsumsi obat menjadi faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan. Discharge planning dengan komunikasi yang jelas memainkan peran perawatan dan kepatuhan konsumsi obat. Komunikasi discharge planning yang baik membuat pasien memahami dan patuh terhadap konsumsi obat. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui faktor komunikasi dalam pelaksanaan discharge planning dengan kepatuhan pasien konsumsi obat di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Metode penelitian kuantitatif ini menggunakan rancangan korelasional, mengeksplorasi bagaimana faktor komunikasi mempengaruhi kepatuhan pasien mengonsumsi obat. Jumlah sampel yang ditetapkan yaitu sebanyak 88 orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner faktor komunikasi dischare planning dan kuesioner MGLS untuk kepatuhan mengonsumsi obat. Analisis data dilakukan dengan uji statistic Chi Square. Sebagian besar berada pada umur 19-30 tahun dengan pendidikan terakhir SMA dengan pekerjaan paling banyak adalah swasta. Kategori indikator faktor komunikasi dalam pelaksanaan discharge planning yang paling tinggi adalah Kejelasan (Clarity) sebanyak 99,71% dan Kapasitas atau Kemampuan Audiens (Capability of the Audiens) sebanyak 100%. Indikator yang paling rendah yaitu Saluran (Channel) hanya sebanyak 57,19%. Mayoritas pasien dalam kepatuhan konsumsi obat kategori tinggi mendapatkan komunikasi dengan kategori baik 76 responden (86,4%). Hasil Analisa uji didapatkan nilai p 0,000 yang artinya ada hubungan faktor komunikasi dalam pelaksanaan discharge planning dengan kepatuhan pasien konsumsi obat pasien rawat inap di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh.
Pengaruh Murottal Al Qur’an Surah Maryam Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Banjarmasin Ulfah, Ulfah; Rahman, Subhannur; Asmadiannor, Asmadiannor; Wijaksono, M. Arief
Sains Medisina Vol 3 No 4 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v3i4.701

Abstract

Kecemasan kehamilan trimester III sebelum persalinan memiliki dampak negatif baik pada ibu maupun janin. Pentingnya penatalaksanaan kecemasan tersebut oleh tenaga kesehatan, salah satunya dengan nonfarmakologi yakni mendengarkan murottal Al-Qur’an surah Maryam yang berdasarkan hasil penelitian sebelumnya mmpu menurunkan depresi, kesedihan dan ketenangan jiwa. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas terapi murottal surah Maryam terhadap penurunan kecemasan pada ibu hamil trimester III. Penelitian kuantitatif dengan desain Pre experimental dengan One Group Pre Post Test Design. Sampel adalah ibu hamil primigravida trimester III pada bulan September 2024 berjumlah sebanyak 35 orang menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner dan terapi murottal Al-Qur’an surah Maryam. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank test. Tingkat kecemasan responden sebelum diberikan terapi murottal Surah Maryam nilai rata- rata 39,00, sebagian besar mengalami kecemasan berat sebanyak 21 orang (60%) dan sesudah diberikan terapi murottal Surah Maryam nilai rata-rata 30,54, sebagian besar responden kecemasan sedang sebanyak 25 orang (71,4%). Terapi murottal surah Maryam efektif terhadap penurunan kecemasan pada ibu hamil trimester III dengan nilai p-value (0,000<0,05), dengan selisih mean pretest dan posttest sebesar 8,46. Terapi murottal surah Maryam terbukti efektif dalam menurunkan kecemasan pada ibu hamil trimester III. Pentingnya peran tenaga kesehatan agar mengarahkan maupun membimbing untuk penatalaksanaan kecemasan melibatkan keluarga.
The Evaluation of Nurse Workload in the General Surgery Ward at Puruk Cahu Regional General Hospital Khalifah, Sarini; Tasalim, Rian; Wijaksono, M. Arief; Rahman, Subhannur; Irwansyah, Irwansyah
PROMOTOR Vol. 8 No. 3 (2025): JUNI
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v8i3.1193

Abstract

The workload of nurses in general surgery wards is a crucial issue in hospital nursing management, especially in high-intensity units. A high workload can affect the quality of care and the health of nurses. Nurses who experience a high workload are prone to physical and mental fatigue, which can impact patient safety. This study aims to evaluate the workload of nurses in the general surgery ward at Puruk Cahu Regional General Hospital. This is a descriptive quantitative study with a cross-sectional approach. Data were collected using a questionnaire that had been tested for validity and reliability. The sample consisted of 23 nurses working in the general surgery ward at Puruk Cahu Regional General Hospital, using the total sampling method. Data analysis was performed using descriptive statistics to evaluate the frequency distribution and workload. The majority of nurses (65.2%) experienced a moderate workload, while 21.7% experienced a high workload. A moderate workload allows nurses to work efficiently, but nurses with a high workload are at significant risk of fatigue. Additionally, permanent nurses dominated the staff (60.9%), and 39.1% of the nurses had 1-5 years of work experience. A moderate workload is an ideal condition for most nurses to maintain the quality of care. However, high workloads require more attention from hospital management to prevent fatigue and burnout. Regular workload evaluations and management strategies that support nurse well-being are needed.
Hubungan SIMRS terhadap Efisiensi Waktu Perawat untuk Mengurangi Human Error Ridwan, Haidianor; Basit, Mohammad; Latifah, Latifah; Wijaksono, M. Arief
Journal of Language and Health Vol 6 No 2 (2025): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v6i2.7046

Abstract

Sistem Informasi Efisiensi Rumah Sakit (SIMRS) telah menjadi bagian penting dalam layanan kesehatan, SIMRS membuat efesiensi waktu perawat, namun berpotensi terjadi human error, data hasil studi pendahuluan di RSUD Hanau didapatkan data kejadian human erron pada tahun 2024 sebanyak 3 kali karena pemberian obat, dan 7 kali karena kesalahan pendokumentasian. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan SIMRS terhadap Efisiensi Waktu Perawat untuk mengurangi human error di Rawat Inap RSUD Hanau. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional study. Sampel diambil dengan menggunakan metode Probability Sampling dengan teknik Total Sampling. Sampel pada penelitian ini perawat rawat inap di RSUD Hanau dengan jumlah sampel sebanyak 39 sampel. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan hasil uji validitas > 0,374 dan realibilitas 0,97. Uji statistik menggunakan Chi-square. Hasil penelitian ini menyatakan Penggunaan SIMRS Perawat kriteria Baik 23 responden (59%), dan Efisiensi Waktu Perawat dengan kriteria Efisien 32 responden (82,1%), Hasil Fisher’s Exact Test didapat ρ-value (0,001) <0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan SIMRS terhadap Efisiensi Waktu Perawat untuk Mengurangi Human Error. SIMRS pada perawat dapat mengurangi humam error karena waktu perawat efisiensi dalam bekerja.