Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan paradigma pengelolaan pendidikan yang memberikan otonomi lebih kepada sekolah dalam menetapkan kebijakan untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan pemerataan pendidikan. MBS muncul sebagai respons terhadap kritik terhadap sistem pendidikan tersentralisasi yang tidak mampu memenuhi kebutuhan lokal. Di Indonesia, penerapan MBS telah menjadi bagian integral dari reformasi pendidikan nasional sejak era desentralisasi. Namun, setelah lebih dari dua dekade, masih terdapat berbagai tantangan dalam implementasinya, seperti keterbatasan kapasitas sumber daya manusia, kurangnya pemahaman stakeholder, dan rendahnya partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana MBS diterapkan di UPT SDN 066050 Medan Denai melalui pendampingan dan peningkatan kapasitas pengelola sekolah. Fokus utama penelitian meliputi keuntungan MBS dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), implementasi di kelas, peran MBS dalam meningkatkan partisipasi siswa, serta tantangan yang dihadapi dan solusi yang diusulkan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan partisipatif, dengan tahapan persiapan, implementasi, monitoring, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MBS mendorong kolaborasi dan partisipasi aktif guru, meskipun tantangan dalam kompetensi guru dan manajemen waktu masih perlu diatasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk pengembangan dan perbaikan program pendidikan di masa mendatang, serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025