Majalah Geografi Indonesia
Vol 39, No 1 (2025): Majalah Geografi Indonesia

Toponimi Lanskap Karst Berdasarkan Hidromorfologi Karst Gunungsewu, di Kecamatan Giritontro, Jawa Tengah

Wijayanti, Pipit (Unknown)
Noviani, Rita (Unknown)
Widiyanti, Baiq Liana (Unknown)
Nursaly, Baiq Risma (Unknown)
Muzaqi, Fathi (Unknown)



Article Info

Publish Date
17 Feb 2025

Abstract

Abstrak. Artikel ini mengkaji toponimi di kawasan karst Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Penelitian ini berfokus pada bagaimana proses penamaan tempat di wilayah karst mencerminkan karakteristik geografi, sejarah, dan budaya masyarakat setempat. Toponimi tidak hanya berfungsi sebagai penanda geografis tetapi juga sebagai cerminan interaksi manusia dengan lingkungannya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan, dan wawancara mendalam. Data yang dikumpulkan mencakup nama-nama objek alam seperti bukit, gua, dan mata air, serta nama-nama buatan manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penamaan tempat di kawasan karst Giritontro banyak dipengaruhi oleh karakteristik morfologi dan hidrologi karst. Misalnya, istilah seperti "giri" dan "gunung" digunakan untuk menyebut perbukitan dan kubah karst, sedangkan "luweng" dan "telaga" digunakan untuk menamai doline atau lubang runtuh. Selain itu, istilah penamaan hidrologi juga digunakan seperti istilah “Teleng”, “Sumber/Mber”, “Dung” dan “Kali”.  Proses morfologi kata seperti blending, coinage, dan compounding ditemukan dalam pembentukan toponim di wilayah ini. Penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman tentang sejarah dan kearifan lokal dalam konservasi lanskap karst, yang unik karena struktur hidrologi dan morfologinya. Hasil kajian ini juga menunjukkan bahwa toponimi dapat menjadi alat penting untuk memahami dan mendokumentasikan perubahan lanskap dan penggunaan lahan di kawasan karst, serta dapat menginspirasi masyarakat untuk menjaga warisan geologi dan budaya mereka. Abstract.  This study explores toponymy in the karst region of Giritontro District, Wonogiri Regency, Central Java, focusing on how place-naming processes reflect the local community's geographical, historical, and cultural characteristics. Toponymy acts as both a geographical marker and a representation of human-environment interaction. The research employs a qualitative descriptive approach, with data collected through field observations and in-depth interviews. The data includes names of natural features, such as hills, caves, springs, and man-made locations. Findings reveal that the naming of places in the Giritontro karst region is strongly influenced by its unique morphological and hydrological characteristics. For instance, terms like "giri" and "gunung" refer to hills and karst domes, while "luweng" and "telaga" denote dolines or sinkholes. Hydrological terms such as "Teleng," "Sumber/Mber," "Dung," and "Kali" are also commonly used. Additionally, word formation processes such as blending, coinage, and compounding play a significant role in toponym creation. This study underscores the importance of understanding local history and wisdom in conserving karst landscapes, renowned for their unique hydrological and morphological features. Furthermore, it demonstrates that toponymy is a valuable tool for documenting and understanding landscape changes and land use while inspiring communities to safeguard their geological and cultural heritage. Submitted: 2024-10-04 Revisions:  2025-01-17 Accepted: 2025-02-17 Published: 2025-02-17 

Copyrights © 2025