Psychological well-being menggambarkan kondisi kesehatan mental seseorang dalam mengembangkan diri secara optimal. Sementara itu, loneliness adalah perasaan yang muncul karena kurangnya interaksi dalam hubungan sosial. Mahasiswa pada tahap dewas awal sering mengalami tekanan emosional serta proses menemukan identitas diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara variabel psychological well-being dan loneliness dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan Teknik Probability Random Sampling yang terdiri dari 234 mahasiswa Angkatan 2022 Jurusan Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat. Menurut Ryfff’s Scales of Psychological Well-Being dan UCLA Loneliness Scale, dengan analisis teknik data statistik deskriptif menggunakan IBM SPSS Statistic 30. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa 0,165 > 0,05 mengidentifikasi pengaruh negatif kecil antara psychological well-being dan loneliness. Mahasiswa dengan psychologicla well-being rendah tidak selalu mengalami loneliness yang tinggi, tetapi cenderung berada pada tingkat sedang. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti dukungan sosial, lingkungan akademik, hubungan interpersonal yang berkontribusi pada persepsi mahasiswa tentang loneliness. Penelitian ini memberikan perspektif baru bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut tidak selalu linier yang kuat tetapi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang belum sepenuhnya teridentifikasi pada penelitian sebelumnya, sehingga perlu ditingkatkan kualitas pendidikan tinggi untuk mendukung kesejahteraan mental mahasiswa.
Copyrights © 2025