Latar belakang: Cedera ligamen pada umumnya disebabkan oleh cedera olahraga. Ligamen yang paling sering terkena dan yang paling serius cedera adalah anterior cruciatum ligament (ACL). ACL adalah ligamen yang terdapat pada sendi lutut yang berfungsi sebagai stabilisator pasif pada sendi lutut yang menstabilkan pergerakan tibia ke arah anterior dan rotasi sendi lutut. Robekan atau ruptur pada ACL dapat mengakibatkan berkurangnya stabiltas pada sendi lutut. Hal ini bisa menjadi indikasi seseorang untuk menjalani operasi rekonstruksi ACL. Tindakan fisioterapi pada post rekonstruksi ACL dilakukan dengan modalitas Terapi Latihan, Cryotherapy dan Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES). Tujuan: untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi dengan Terapi Latihan, Cryotherapy dan NMES pada pasien post rekonstruksi ACL. Metode: Terapi Latihan, Cryotherapy dan NMES yang dilakukan sebanyak 3 kali terapi. Hasil: pemberian tindakan fisioterapi terapi latihan, selain itu juga mendapatkan intervensi cryotherapy dan intervensi NMES didapatkan hasil adanya penurunan derajat nyeri gerak saat melakukan gerakan fleksi, adanya peningkatan ROM fleksi, adanya penurunan atrofi pada tungkai atas, adanya peningkatan kemampuan aktivitas fungsional, namun belum ada peningkatan kekuatan pada grup otot fleksor dan ekstensor. Kesimpulan: Pemberian tindakan fisioterapi pada Tn. D berusia 18 tahun dengan diagnosa post rekonstruksi ACL dextra menggunakan modalitas terapi latihan, cryotherapy dan NMES pada post rekonsturksi ACL didapatkan adanya penurunan nyeri, peningkatan ROM fleksi, penurunan atfrofi tungkai atas sehingga meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional, namun belum ada peningkatan kekuatan otot. Kata kunci: ACL, Cryotherapy, NMES, Terapi latihan
Copyrights © 2024