Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Skrining Tekanan Darah Dan Gula Darah Di Posyandu Lansia Rt 19 Rw 8 Desa Sumber Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten astuti, dwi nur
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 4 NOMOR 2 TAHUN 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v4i2.5555

Abstract

Hipertensi dan diabetes merupakan penyakit tidak menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat secara global termasuk di Indonesia. Penanganan hipertensi diperlukan dari awal sebagai usaha preventif untuk komplikasi lanjutan. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan skrining tekanan darah dan gula darah untuk menekan angka prevalensi dan mencegah komplikasi timbulnya berbagai macam penyakit akibat kondisi tersebut. Pengabdian ini dilakukan dengan tiga tahapan yaitu: sosialisai kepada peserta, pengukuran tekanan darah dan gula darah serta evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan ini didapatkan bahwa dari 50 peserta terdapat 42 lansia yang menderita hipertensi dan rerta hasil gula darah adalah 260 mg/dl. Dari hasil tersebut maka bisa dilakukan usaha preventif, promotive dan kuratif bagi peserta yang dinyatakan menderita hipertensi dan gula darah tinggi serta yang tidak menderita hipertensi untuk mencegah komplikasi lanjutan dari dampak penyakit tersebut
Pendampingan Senam Osteoporosis dan Pemeriksaan Keseimbangan Pada Poksila RW 09 Kelurahan Gajah Mungkur Kota Semarang Astuti, Dwi Nur
Indonesian Journal of Community Dedication in Health (IJCDH) Vol. 4 No. 01 (2023): IJCDH Vol 04 No 01
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijcdh.v4i01.6436

Abstract

Osteoporosis merupakan penyakit degeneratif yang sering dialami oleh lanjut usia. Upaya preventif yang bisa diberikan untuk meminimalisir dampak osteoporosis meliputi konsumsi makanan cukup nutrisi, pola hidup sehat dan olahraga untuk menjaga keseimbangan tubuh supaya tidak turun serta mengurangi faktor risiko jatuh. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kebugaran dan keseimbangan dengan senam osteoporosis serta upaya pecegahan dengan memberikan edukasi dan pemeriksaan keseimbangan. Metode yang digunakan mulai dari senam osteoporosis, pengukuran vital sign pemeriksaan keseimbangan dengan fukuda test dan edukasi tentang osteoporosis. Untuk evaluasi kegiatan, peserta diminta mengisi kuesioner pre dan post test terkait pengetahuan tentang osteoporosis. Hasil pengabdian menunjukkan pesertaterlihat antusias dan terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi dan pemeriksaan keseimbanganyaitu 75% menjadi 95%. Hasil ini menunjukkan pentingnya diberikan edukasi, pemeriksaan keseimbangan dan senamosteoporosis terhadap peningkatan pengetahuan lansia tentang pencegahan osteoporosis dan risiko jatuh.
Edukasi dan Pendampingan Latihan Koordinasi dan Keseimbangan pada Lansia Penderita Stroke di Yastroki Semarang Astuti, Dwi Nur; Triyana, Triyana; Jaleha, Boki
Indonesian Journal of Community Dedication in Health (IJCDH) Vol. 5 No. 01 (2024): IJCDH Vol 05 No 01
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijcdh.v5i01.8633

Abstract

Stroke merupakan gangguan syaraf yang terjadi akibat terganggunya peredarann darah ke otak yang akan terjadi sekitar 24 jam atau lebih dari 24 jam. Gangguan tersebut terjadi secara kompleks dan tergantung topis lesi yang terkena, gangguan tersebut dapat berupa gangguan motoric, gangguan sensorik, spastisitas, pola sinergis dan reaksi asosiasi. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini untuk memberikan edukasi dan pendampingan latihan koordinasi dan keseimbangan sebagai upaya pencegahan risiko jatuh dan meningkatkan kemandirian ADL lansia penderita stroke. Metode pelaksanaan PKM meliputi; sosialisasi, pendampingan dan praktikum latihan koordinasi dan keseimbangan serta evaluasi. Hasil kegiatan didapatkan dari 20 lansia terdapat 8 lansia yang memiliki keseimbangan dinamis yang kurang baik. Lansia mengikuti kegiatan dengan antusias mulai dari mendengarkan edukasi terkait penyakit stroke, pengukuran keseimbangan, penndampingan latihan keseimbangan dan koordinasi serta edukasi/home program. Diharapkan latihan koordinasi dan keseimbangan dilakukan secara teratur sehingga keseimbangan dan koordinasi peserta meningkat dan kejadian jatuh bisa dikurangi risikonya.
Efektivitas Exercise Dan Scar Massage Pada Chronic Wound e.c Post Debridement Dan STSG : Study Case Astuti, Dwi Nur; Aisah, Siti; Triyana, Triyana
Indonesian Journal of Professional Nursing Vol 5 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijpn.v5i2.8704

Abstract

STSG dilakukan untuk menutupi berbagai luka yang disebabkan oleh luka bakar, trauma atau pengangkatan tumor dll dengan cara mengambil kulit dari lokasi donor yang akan menyembuhkan dan memindahkan kulit ke area yang membutuhkan. Pasca dilakukan STSG akan menimbulkan jaringan parut pada bekas luka, terindikasi munculnya kontraktur jaringan parut dan ROM terbatas, peningkatan tingkat nyeri pruritus peningkatan tingkat kecemasan dan penurunan kualitas hidup terkait kesehatan. Peran fisioterapi berupa pemberian exercise dan scar massage diharapkan akan mempercepat proses perbaikan remodelling jaringan kulit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas exercise dan scar massage pada kasus chronic wound e.c post debridement dan STSG. Metode penelitian menggunakan case report, dengan pemberian intervensi exercise dan scar massage sebanyak 4x terapi dengan frekuensi 1x dalam seminggu dan 15 menit untuk durasi massagenya, setelah dilakukan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kekuatan grup otot fleksi hip sinistra dan ekstensi hip sinistra, peningkatan LGS fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi hip sinistra, serta adanya perbaikan skala POSAS pada pasien. Kesimpulan dari case report ini adalah pemberian exercise dan scar massage pada chronic wound terbukti efektif
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST REKONSTRUKSI ANTERIOR CRUCIATUM LIGAMENT (ACL) DENGAN MODALITAS TERAPI LATIHAN, CRYOTHERAPY DAN NEUROMUSCULAR ELECTRICAL STIMULATION (NMES) Astuti, Dwi Nur; Anshari, Hafiz; Pertiwi, Jasmine Kartito
PHYSIO MOVE JOURNAL Vol 3, No 2 (2024): Physio Move Journal
Publisher : Prodi Fisioterapi UFDK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/pmj.v3i2.3175

Abstract

Latar belakang: Cedera ligamen pada umumnya disebabkan oleh cedera olahraga. Ligamen yang paling sering terkena dan yang paling serius cedera adalah anterior cruciatum ligament (ACL). ACL adalah ligamen yang terdapat pada sendi lutut yang berfungsi sebagai stabilisator pasif pada sendi lutut yang menstabilkan pergerakan tibia ke arah anterior dan rotasi sendi lutut. Robekan atau ruptur pada ACL dapat mengakibatkan berkurangnya stabiltas pada sendi lutut. Hal ini bisa menjadi indikasi seseorang untuk menjalani operasi rekonstruksi ACL. Tindakan fisioterapi pada post rekonstruksi ACL dilakukan dengan modalitas Terapi Latihan, Cryotherapy dan Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES). Tujuan: untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi dengan Terapi Latihan, Cryotherapy dan NMES pada pasien post rekonstruksi ACL. Metode: Terapi Latihan, Cryotherapy dan NMES yang dilakukan sebanyak 3 kali terapi. Hasil: pemberian tindakan fisioterapi terapi latihan, selain itu juga mendapatkan intervensi cryotherapy dan intervensi NMES didapatkan hasil adanya penurunan derajat nyeri gerak saat melakukan gerakan fleksi, adanya peningkatan ROM fleksi, adanya penurunan atrofi pada tungkai atas, adanya peningkatan kemampuan aktivitas fungsional, namun belum ada peningkatan kekuatan pada grup otot fleksor dan ekstensor. Kesimpulan: Pemberian tindakan fisioterapi pada Tn. D berusia 18 tahun dengan diagnosa post rekonstruksi ACL dextra menggunakan modalitas terapi latihan, cryotherapy dan NMES pada post rekonsturksi ACL didapatkan adanya penurunan nyeri, peningkatan ROM fleksi, penurunan atfrofi tungkai atas sehingga meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional, namun belum ada peningkatan kekuatan otot. Kata kunci: ACL, Cryotherapy, NMES, Terapi latihan
Gambaran Pelayanan Promotif Kesehatan Fisioterapi di Puskesmas Wilayah Kabupaten Klaten Astuti, Dwi Nur; Triyana, Triyana
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 3 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v3i2.179

Abstract

Background: Community Health Centers are first-level health service facilities that play an important role in organizing public health efforts and first-level individual health efforts, by prioritizing promotive and preventive efforts, to achieve the highest level of public health in their working areas. Physiotherapy is one of the innovative services in Community Health Centers by prioritizing promotive and preventive services without neglecting curative and rehabilitative efforts in accordance with Permenkes No. 65 of 2015. Therefore, the implementation of ideal promotive and preventive physiotherapy services in Community Health Centers is needed to achieve the goals of health transformation, the pillar of primary service transformation, namely strengthening promotive preventive activities to create more healthy people, improving health screening and increasing the capacity of primary services. Objectives: This study aims to analyze to determine the description of promotive physiotherapy services in the Klaten district. Methods: This study uses a qualitative research methodology with a phenomenological approach to see an in-depth description of promotive physiotherapy services in Community Health Centers in the Klaten area. Results: The results obtained showed that 29 physiotherapists at the Health Center had provided promotive services in the form of counseling, screening and consultation to target communities including toddlers, school children, adolescents, the elderly and certain communities. Conclusion: Promotive physiotherapy services at the Klaten Health Center that have been carried out are in the form of counseling, screening and consultation, the promotive form is education related to LBP, OA, early detection of falls, elderly health, and others. Keywords : Physiotherapy, Promotion, Puskesmas
PKM PENDAMPINGAN BAGI KADER POSYANDU DAN IBU HAMIL TENTANG SOSIALISASI DAN PELATIHAN SENAM HAMIL BAGI IBU HAMIL TRIMESTER 2 DAN 3 DI DESA BANJARSARI KECAMATAN GAJAH KABUPATEN DEMAK -, Kuswardani; Abidin, Zainal; Astuti, Dwi Nur
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v4i1.67

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan upaya peningkatan pengetahuan, keterampilah serta pemahaman kader posyandu dan ibu hamil tentang cara dan manfaat senam hamil selama usia kehamilan trimester 2 dan 3 di Desa Banjarsari Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Target khusus dari PKM ini adalah mengajarkan cara melakukan senam hamil yang aman untuk hamil trimester 2 dan 3. Metode kegiatan pengabdian dilakukan dengan cara memberikan pendampingan mulai dari memberi penyuluhan dan diskusi, pelatihan senam hamil yang aman untuk ibu hamil trimester 2 dan 3, uji coba, evaluasi, dan penyerahan hasil pamflet ke peserta penyuluhan/pelatihan. Kegiatan program PKM ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan dan pelatihan di balaidesa Banjarsari a) Pra survei lapangan, b) Persiapan alat dan bahan pelatihan, c) Persiapan metode pelatiahan, d) Pelatihan Pengurus OP dan fisioterapi mandiri, e) Pendampingan, f) evaluasi, g) Pembuatan laporan dan Publikasi. Berdasarkan hasil penyuluhan dan pelatihan didapatkan hasil yang signifikan yaitu kader posyandu dapat memandu senam hamil dengan benar dan ibu hamil memahami manfaat dari senam hamil.
Gambaran Tingkat Pengetahuan tentang Germas pada Masyarakat Desa Sumber, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten Triyana, Triyana; Astuti, Dwi Nur
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 4 No. 1 (2025): Desember 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v4i1.206

Abstract

Background: Non-communicable diseases in Indonesia are increasing epidemiologically. This is marked by an increase in the prevalence of non-communicable diseases such as hypertension, Diabetes Mellitus, hyperlipidemia, stroke, coronary heart disease. and increasing mortality rates. National policies related to health through the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in order to realize a better level of public health, the government has created the Healthy Living Community Movement (GERMAS) program. It is hoped that the GERMAS program will be able to prevent the high rate of non-communicable diseases by changing the behavior of the Indonesian people regarding healthy living. Objectives: to determine the level of knowledge of the people of Sumber village, Trucuk District, Klaten Regency regarding the Healthy Living Community Movement (GERMAS). Methods: This quantitative research has a cross sectional design. The research will be carried out in April 2025 in Sumber Village, RT 19 RW 8, Trucuk District, Klaten Regency. The sampling technique uses a proportional random sampling approach with measuring instruments using a questionnaire. The statistical test that will be used is descriptive analysis. Results: The majority of people's knowledge about the Healthy Living Community Movement (Germas) in Sumber Village, Trucuk District, Klaten Regency already has good knowledge, namely 93.3%, while only 6.67% have poor knowledge about GERMAS. Conclusion: A good level of knowledge is supported by the implementation of a healthy lifestyle in daily life such as physical activity, consuming vegetables and fruit but routine checks have not been carried out Keywords : GERMAS, Knowledge, Non-Communicable Diseases