Stress oksidatif berperan dalam pathogenesis dari berbagai penyakit degeneratif. Hal ini terjadi apabila adanya ketidakseimbangan antara produksi ROS dan pertahanan dari antioksidan. Antioksidan terdapat yang enzimatik dan non-enzimatik. Antioksidan non-enzimatik dapat diperoleh secara eksogen, salah satu nya pada Bunga Turi ( Sesbania Grandiflora ) yang terdapat banyak senyawa bioaktif yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini sebagai upaya pencegahan penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui kapasitas antioksidan, uji fitokimia, uji antimitotik dan kadar total alkaloid dan fenolik pada Bunga Turi (Sesbania grandiflora L.). Penelitian ini bersifat eksperimental secara in-vitro dan bioassay. Sampel diekstraksi menggunakan teknik maserasi dan di evaporasi dengan rotatory evaporator hingga diperoleh ekstrak.  Uji in-vitro terdiri dari uji kapasitas antioksidan dengan uji DPPH, uji fitokimia kualitatif (Harborne), uji kadar fenolik (Singelton dan Rossi), uji kadar alkaloid (Trivedi et al) dan secara bioassay uji antimitotik dengan uji BSLT (Meyer). Pada uji fitokimia kualitatif diperoleh ekstrak Bunga Turi ( Sesbania Grandiflora ) mengandung fenolik, flavonoid, koumarin, saponin, steroid, terpenoid, kuinon, tanin, alkaloid, kardioglikosida, antosianin dan betasianin. Ekstrak Bunga Turi memiliki kapasitas antioksidan ( IC50 = 3708,77 µg/mL ), kadar fenolik (452,95 µg/mL ), kadar alkaloid (7,78 ?g/mL ) dan uji antimitotik (138,09 ?g/mL ). Ekstrak Bunga Turi ( Sesbania Grandiflora ) memiliki antioksidan yang tergolong lemah dan memiliki potensi untuk digunakan sebagai antimitotik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024