ATAVISME JURNAL ILMIAH KAJIAN SASTRA
Vol 27, No 2 (2024): ATAVISME

HILANGNYA ALAM SEBAGAI EPIFANI YANG SUCI DALAM BUKU PUISI KORPUS OVARIUM KARYA ROYYAN JULIAN: KRISIS EKOLOGI DAN SPIRITUALITAS MANUSIA

Mu'tashim, Yohan Fikri (Unknown)
Saryono, Djoko (Unknown)
Karkono, Karkono (Unknown)



Article Info

Publish Date
06 Mar 2025

Abstract

Abstrak: Tulisan ini mengkaji hubungan antara krisis ekologi dan spiritualitas manusia dalam buku puisi Korpus Ovarium (2022) karya Royyan Julian. Kajian ini memanfaatkan metode kualitatif dengan ancangan semiotika puisi Michael Riffatere, berfokus pada simbol-simbol yang mewacanakan hubungan antara alam, krisis ekologi, dan spiritualitas manusia. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) alam memiliki hubungan yang erat dengan spiritualitas masyarakat, khususnya masyarakat adat seperti di Mollo, Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur karena alam dipandang sebagai epifani yang suci, (2) fenomena krisis ekologi yang disebabkan oleh paradigma pembangunan yang destruktif, tidak hanya mengancam stabilitas ekonomi, melainkan juga identitas dan spiritualitas masyarakat di Mollo, Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Dari hasil pembacaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa bagi masyarakat Mollo, alam diyakini tidak hanya sebagai sumber penghidupan, melainkan juga diyakini sebagai entitas yang sakral sehingga juga menyangkut simbol-simbol kebudayaan. Oleh karena itu, ketika degradasi alam menjadi ancaman niscaya, fenomena tersebut tidak hanya berdampak pada dimensi spiritual masyarakat, tetapi juga pada identitas komunal mereka.   Abstract: This paper examines the relationship between ecological crisis and human spirituality in the poetry book Korpus Ovarium (2022) by Royyan Julian. This study utilizes a qualitative method with Michael Riffatere's semiotics of poetry approach, focusing on symbols that discourse the relationship between nature, ecological crisis, and human spirituality. The results of this study show: (1) nature has a close relationship with the spirituality of society, especially indigenous peoples such as in Mollo, South Central East, East Nusa Tenggara because nature is seen as an epiphany of the Holy, (2) the phenomenon of ecological crisis caused by a destructive development paradigm, not only threatens economic stability, but also the identity and spirituality of the people in Mollo, South Central East, East Nusa Tenggara. From the results of these readings, it can be concluded that for the Mollo community, nature is believed not only as a source of livelihood, but also believed to be a sacred entity so that it also involves cultural symbols. Therefore, when natural degradation becomes an inevitable threat, the phenomenon not only impacts on the spiritual dimension of the community, but also on their communal identity.  

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

atavisme

Publisher

Subject

Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Atavisme adalah jurnal yang bertujuan mempublikasikan hasil- hasil penelitian sastra, baik sastra Indonesia, sastra daerah maupun sastra asing. Seluruh artikel yang terbit telah melewati proses penelaahan oleh mitra bestari dan penyuntingan oleh redaksi pelaksana. Atavisme diterbitkan oleh Balai ...