Produksi bioetanol menggunakan hidrolisat ampas tebu dengan sistem selulase Bacillus subtilis memiliki keuntungan karena ampas tebu merupakan bahan baku yang melimpah dan murah, serta proses hidrolisis yang efisien dapat mengonversi lignoselulosa menjadi glukosa yang siap difermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi produksi bioetanol dari hidrolisat ampas tebu dengan menggunakan sistem selulase Bacillus subtilis dan variasi waktu fermentasi serta jenis inokulum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor: waktu fermentasi (24, 48, 72 jam) dan jenis inokulum (Saccharomyces cerevisiae 5% dan ragi tape 5%), masing-masing pengulangan triplo. Karakteristik bioetanol yang dihasilkan dianalisa rendemen, efisiensi fermentasi dan kadar alkohol. Analisis data dilakukan menggunakan uji ANOVA dua arah, dilanjutkan dengan uji Tukey (α=0,05%) untuk menentukan perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan Saccharomyces cerevisiae 5% pada waktu fermentasi 48 jam memberikan hasil terbaik, dengan rendemen bioetanol 122,16 mL/kg dan kadar alkohol 76,8%. Implikasi dari hasil ini menunjukkan bahwa pemilihan inokulum dan waktu fermentasi yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan produksi bioetanol dari ampas tebu
Copyrights © 2024