Penyakit Alzheimer merupakan gangguan neurodegeneratif progresif yang menjadi penyebab utama demensia pada populasi lanjut usia. Deteksi dini sangat penting untuk penanganan yang lebih efektif. Beta-amyloid (Aβ) plasma telah muncul sebagai biomarker potensial untuk diagnosis dini Alzheimer. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar beta-amyloid dalam plasma sebagai biomarker diagnostik dini penyakit Alzheimer pada populasi lanjut usia. Studi kasus-kontrol observasional ini melibatkan 20 partisipan: 11 dari Puskesmas A, 9 dari Puskesmas B, dan 10 kontrol sehat. Kadar Aβ42 dan Aβ40 plasma diukur menggunakan teknik ELISA. Penilaian kognitif dilakukan menggunakan MMSE dan MoCA. Analisis statistik meliputi perbandingan antar kelompok, korelasi dengan skor kognitif, dan analisis kurva ROC. Ditemukan perbedaan signifikan dalam kadar Aβ42 (p=0,023) dan rasio Aβ42/Aβ40 (p<0,001) antara kelompok Alzheimer dan kontrol. Rasio Aβ42/Aβ40 berkorelasi kuat dengan skor MMSE (r=0,684, p<0,001) dan MoCA (r=0,712, p<0,001). Analisis ROC menunjukkan akurasi diagnostik yang baik untuk rasio Aβ42/Aβ40 (AUC=0,863, 95% CI: 0,728-0,998) dengan nilai cut-off optimal 0,126 (sensitivitas 85%, spesifisitas 80%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio Aβ42/Aβ40 plasma memiliki potensi sebagai biomarker diagnostik dini untuk penyakit Alzheimer pada populasi lanjut usia. Temuan ini membuka jalan bagi pengembangan tes darah yang kurang invasif untuk skrining dan diagnosis dini Alzheimer, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar.
Copyrights © 2025