Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI POSYANDU di KABUPATEN DEMAK Agung Prakoso; Fery Agusman MM; Sonhaji -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4426.951 KB)

Abstract

Hipertensi  merupakan  penyakit  degeneratif  yang  menjadi  masalah utama  di  masyarakat  terutama  lansia. Hipertensi berhubungan erat dengan berbagai resiko komplikasi. Mentimun adalah jenis sayur yang biasa dikonsumsi masyarakat untuk menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian jus mentimun terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain One group pre-test and post-test. Sempel yang digunakan   sebanyak 40 lansia dengan hipertensi tanpa penyakit penyerta. Penelitian ini dilakukan selama seminggu dengan sehari dua kali pemberian jus mentimun yaitu pagi dan sore, berat mentimun yang digunakan 200 gram. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pemberian jus mentimun terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi, penurunan terbesar terjadi pada 2 jam setelah perlakuan hari 3 setelah perlakuan pemberian jus mentimun. Ada pengaruh yang signifikan jus mentimun terhadap tekanan darah sistolikdan diastolik pada lansia dengan hipertensi di Dusun Genggongan Desa Mangunjiwan Kabupaten Demak  dengan nilai p value sebesar 0,000 (p < 0,05).
Efektivitas Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif terhadap Fungsi Kognitif pada Lansia dengan Mild Cognitive Impairment di Panti Werdha Fery Agusman MM; Sonhaji; Moch Jamaluddin
Journal of Biomedical Sciences and Health Volume 2 Nomor 1 Bulan Februari 2025
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/2gck1a79

Abstract

Mild Cognitive Impairment (MCI) merupakan kondisi penurunan fungsi kognitif yang memerlukan intervensi dini untuk mencegah progresivitas menuju demensia. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Kognitif dalam meningkatkan fungsi kognitif lansia dengan MCI di Panti Werdha. Menggunakan desain quasi-experimental pre-post test with control group, penelitian melibatkan 60 lansia (30 intervensi, 30 kontrol) yang dipilih melalui purposive sampling. Kelompok intervensi menerima TAK Stimulasi Kognitif dua kali seminggu selama 8 minggu, sementara kelompok kontrol menerima aktivitas rutin panti. Pengukuran fungsi kognitif menggunakan Montreal Cognitive Assessment (MoCA). Hasil menunjukkan peningkatan signifikan skor MoCA pada kelompok intervensi (p<0.001) dibanding kontrol, dengan perbedaan mean 3.8 poin. TAK Stimulasi Kognitif terbukti efektif meningkatkan fungsi kognitif lansia dengan MCI dan potensial diimplementasikan dalam program rutin panti werdha. Keywords: stimulasi kognitif, terapi aktivitas kelompok, mild cognitive impairment, lansia, panti werdha   ABSTRACT Mild Cognitive Impairment (MCI) is a condition of cognitive decline requiring early intervention to prevent progression to dementia. This study aimed to analyze the effectiveness of Group Cognitive Stimulation Therapy (GCST) in improving cognitive function among elderly with MCI in nursing homes. Using a quasi-experimental pre-post test with control group design, the study involved 60 elderly participants (30 intervention, 30 control) selected through purposive sampling. The intervention group received GCST twice weekly for 8 weeks, while the control group participated in routine nursing home activities. Cognitive function was measured using the Montreal Cognitive Assessment (MoCA). Results showed a significant improvement in MoCA scores in the intervention group (p<0.001) compared to the control group, with a mean difference of 3.8 points. GCST proved effective in improving cognitive function among elderly with MCI and shows potential for implementation in routine nursing home programs. Keywords: cognitive stimulation, group activity therapy, mild cognitive impairment, elderly, nursing home
Analysis of Beta-Amyloid in Plasma as Early Diagnostic Biomarkers of Alzheimer's Disease in the Elderly Population Fery Agusman MM; Fitra Adi; Poppy Fransisca A
Journal of Biomedical Sciences and Health Volume 2 Nomor 1 Bulan Februari 2025
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/yp2kw335

Abstract

Penyakit Alzheimer merupakan gangguan neurodegeneratif progresif yang menjadi penyebab utama demensia pada populasi lanjut usia. Deteksi dini sangat penting untuk penanganan yang lebih efektif. Beta-amyloid (Aβ) plasma telah muncul sebagai biomarker potensial untuk diagnosis dini Alzheimer. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar beta-amyloid dalam plasma sebagai biomarker diagnostik dini penyakit Alzheimer pada populasi lanjut usia. Studi kasus-kontrol observasional ini melibatkan 20 partisipan: 11 dari Puskesmas A, 9 dari Puskesmas B, dan 10 kontrol sehat. Kadar Aβ42 dan Aβ40 plasma diukur menggunakan teknik ELISA. Penilaian kognitif dilakukan menggunakan MMSE dan MoCA. Analisis statistik meliputi perbandingan antar kelompok, korelasi dengan skor kognitif, dan analisis kurva ROC. Ditemukan perbedaan signifikan dalam kadar Aβ42 (p=0,023) dan rasio Aβ42/Aβ40 (p<0,001) antara kelompok Alzheimer dan kontrol. Rasio Aβ42/Aβ40 berkorelasi kuat dengan skor MMSE (r=0,684, p<0,001) dan MoCA (r=0,712, p<0,001). Analisis ROC menunjukkan akurasi diagnostik yang baik untuk rasio Aβ42/Aβ40 (AUC=0,863, 95% CI: 0,728-0,998) dengan nilai cut-off optimal 0,126 (sensitivitas 85%, spesifisitas 80%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio Aβ42/Aβ40 plasma memiliki potensi sebagai biomarker diagnostik dini untuk penyakit Alzheimer pada populasi lanjut usia. Temuan ini membuka jalan bagi pengembangan tes darah yang kurang invasif untuk skrining dan diagnosis dini Alzheimer, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar.
Upaya Pengendalian Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Kelurahan Kramas Sonhaji; Fery Agusman MM; Rizki Kurniawan; Imelzy Riana Potempu
Kelompok Studi Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Edisi April 2024
Publisher : University of Karya Husada of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/kespera.v3i2.38

Abstract

Abstrak   Hipertensi merupakan suatu penyakit yang tidak bisa diobati namun bisa dikontrol. Umumnya penatalaksanaan hipertensi dengan metode farmakologi sedangkan non farmakologi jarang dilakukan. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk membantu lansia hipertensi dalam upaya menngendalikan tekanan darah. Pelaksaan kegiatan berupa pemberian edukasi kesehatan tentang hipertensi dan pemberian terapi ROP, dimana pendekatan yang dilakukan yaitu metode pendekatan pada lansia. Kegiatan ini dilakukan di Balai RW 01 Kelurahan Kramas Kota Semarang pada tanggal 5 november 2023. Peserat kegiatan yaitu 30 lansia hipertensi. Hasil pengukuran tekanan darah pada lansia hipetensi mengalami penurunan yaitu nilai rata-rata tekanan darah sebelum yaitu 150-89 mmHg menjadi 141/82 mmmHg setelah pemberian terapi ROP. Terapi ROP diharapkan dapat menjadi salah satu langkah alternatif bagi lansia dalam mengontrol atau mengurangi tekanan darah.   Kata Kunci: Hipertensi, lansia, relaksasi otot progresif Abstract   Hypertension is a disease that cannot be treated but can be controlled. Generally, hypertension is managed using pharmacological methods, while non-pharmacological methods are rarely used. The aim of this service activity is to help hypertensive elderly in their efforts to control blood pressure. Carrying out activities in the form of providing health education about hypertension and providing ROP therapy, where the approach used is an approach to the elderly. This activity was carried out at Hall RW 01, Kramas Village, Semarang City on November 5 2023. Participants in the activity were 30 hypertensive elderly people. The results of blood pressure measurements in elderly people with hypertension decreased, namely the average blood pressure value before was 150-89 mmHg to 141/82 mmmHg after giving ROP therapy. It is hoped that ROP therapy can be an alternative step for the elderly in controlling or reducing blood pressure.   Keywords: Elderly, hypertension, progressive muscle relaxation