Plant growth promoting rhizobacteria banyak dimanfaatkan sebagai agens hayati, baik terhadap F. oxysporum ataupun patogen lainnya. PGPR dari perakaran bambu berpotensi dimanfaatkan untuk pengendalian penyakit moler pada bawang merah. Penelitian ini bertujuan melakukan penilaian potensi PGPR dari perakaran bambu, sebagai agens antagonis terhadap F. oxysporum. Sampel rizosfer bambu diambil dari beberapa lokasi di Kalimantan Barat dan diisolasi menggunakan metode tuang sebar pada medium nutrient agar. Isolat-isolat yang diperoleh dilakukan penilaian sebagai agens antagonis terhadap F. oxysporum secara in vitro. Hasil ekplorasi diperoleh 30 isolat, 19 isolat di antaranya mempunyai daya hambat terhadap F. oxysporum. Pada uji produksi HCN, diperoleh tujuh isolat terindikasi menghasilkan gas HCN dan menghambat F.oxysporum melebihi 50%, yaitu isolat PY.01, ST.02, PY.03, S2.05, PR.01, PR.02, dan ST.03. Isolat tersebut juga dapat menurunkan produksi konidium. Pengujian anticendawan dari metabolit yang terlarut dalam supernatan diperoleh 12 isolat menunjukkan sifat anticendawan dan mampu menghambat pertumbuhan F. oxysporum. Metabolit sekunder dari isolat PR.01 memiliki indeks penghambatan tertinggi, yaitu 73.08. Isolat ST.02, PR.02, dan S2.05 menunjukkan keunggulan dalam menghambat F. oxysporum, menghasilkan gas HCN dan metabolit.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024