Pendidikan adalah hak universal, namun kenyataan putus sekolah masih menjadi masalah yang mendesak, terutama di daerah seperti Kepulauan Nias. Penelitian ini menggali persepsi masyarakat tentang pendidikan dan akar penyebab angka putus sekolah di kalangan masyarakat transisi. Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini memadukan wawasan kualitatif dari wawancara dengan para pendidik dan penduduk setempat dengan data kuantitatif tentang tren pendaftaran dan putus sekolah. Temuantemuan yang ada menunjukkan adanya tantangan dari berbagai sisi yang dibentuk oleh kesulitan ekonomi, tradisi budaya, dan hambatan sistemik. Faktor-faktor yang saling terkait ini menciptakan rintangan bagi siswa yang ingin menyelesaikan pendidikan mereka. Studi ini menekankan perlunya kebijakan yang tepat sasaran dan solusi yang digerakkan oleh masyarakat untuk memastikan pendidikan bagi semua. Dengan mengungkap dinamika ini, penelitian ini tidak hanya menyoroti perjuangan masyarakat Nias, tetapi juga menggarisbawahi kekuatan transformatif dari pendidikan inklusif
Copyrights © 2025