Monumen Ketenangan Jiwa di Semarang merupakan salah satu situs bersejarah yang berkaitan erat dengan peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang. Dibangun untuk mengenang 150 warga sipil Jepang yang tewas, monumen ini memiliki nilai emosional, budaya, dan manfaat bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis signifikansi, relevansi, dan strategi pelestarian monumen agar tetap relevan di masa kini. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui observasi lapangan dan kajian literatur, penelitian ini menemukan bahwa monumen tersebut tetap relevan sebagai simbol memori kolektif dan edukasi sejarah, meskipun menghadapi tantangan pelestarian seperti aksesibilitas yang kurang memadai dan kondisi lingkungan yang buruk. Berdasarkan analisis, pendekatan konservasi yang komprehensif direkomendasikan, mencakup pengembangan fasilitas pendukung, aksesibilitas, pencahayaan lanskap, dan elemen edukasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan manfaat monumen, baik secara materiil maupun imateriil sebagai area wisata refleksi spiritual dan edukatif bagi pengunjung terutama generasi muda. Dengan demikian, Monumen Ketenangan Jiwa dapat terus memainkan perannya dalam memperkuat identitas budaya dan sejarah masyarakat, serta memberikan kontribusi positif yang relevan dengan kondisi saat ini.
Copyrights © 2024