Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model hunian ramah banjir di wilayah Aceh dengan mengadaptasi prinsip-prinsip arsitektur tradisional Rumoh Aceh. Fokus penelitian adalah Gampong Pante Aree di Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, yang sangat rentan terhadap banjir akibat letaknya yang dekat dengan DAS Krueng Baro serta faktor-faktor seperti topografi dataran rendah, curah hujan tinggi, dan sistem drainase yang tidak memadai. Penelitian ini mengintegrasikan kearifan lokal dengan strategi mitigasi banjir, dengan mengusulkan model desain yang tidak hanya meningkatkan ketahanan terhadap banjir tetapi juga mempromosikan desa sebagai destinasi wisata mitigasi bencana. Tujuan utamanya adalah menciptakan zonasi spasial berdasarkan risiko banjir dan memberdayakan ekonomi lokal melalui pengembangan wisata edukasi mitigasi bencana. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui studi lapangan dan observasi untuk menilai kerentanan desa terhadap banjir. Triangulasi data dilakukan untuk memastikan akurasi dengan membandingkan hasil wawancara, observasi lapangan, dan peta risiko banjir. Penelitian ini mengembangkan model perencanaan spasial yang mengintegrasikan arsitektur Aceh dengan praktik pengelolaan lahan berkelanjutan, mencakup elemen-elemen kunci seperti struktur bangunan panggung, ventilasi alami, dan strategi mitigasi bencana. Model ini dirancang untuk menyediakan tempat perlindungan yang aman selama evakuasi sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan binaan dan ekosistem sekitarnya secara mandiri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024