Pengelolaan limbah kopi yang tidak optimal telah menjadi salah satu permasalahan utama di sektor pertanian, khususnya di daerah penghasil kopi seperti Sub DAS Cikamiri. Limbah kopi, seperti kulit kopi, sering kali hanya dibuang tanpa pemanfaatan yang maksimal, sehingga berpotensi mencemari lingkungan sekaligus menghilangkan nilai tambah ekonomi.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi teh cascara sebagai produk prioritas dalam pengolahan limbah kopi di Sub DAS Cikamiri dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Sub DAS Cikamiri, yang merupakan wilayah penghasil kopi utama, menghadapi permasalahan pengelolaan limbah kopi yang tidak terkelola dengan baik, menyebabkan dampak lingkungan yang negatif. Pemanfaatan kulit kopi sebagai bahan baku teh cascara dapat menjadi solusi dalam mengurangi limbah sekaligus meningkatkan nilai tambah produk.Metode AHP diterapkan untuk menentukan prioritas produk berdasarkan sejumlah kriteria, yaitu ketersediaan tenaga kerja, biaya investasi, nilai jual, dan ketersediaan bahan baku. Hasil analisis menunjukkan bahwa teh cascara memiliki potensi pasar yang signifikan serta mampu berkontribusi pada peningkatan pendapatan petani kopi, mendukung praktik pertanian berkelanjutan, dan menciptakan lapangan kerja baru. Penelitian ini memberikan rekomendasi strategis dalam optimalisasi pemanfaatan limbah kopi di Sub DAS Cikamiri, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.
Copyrights © 2025