Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari pengujian terhadap sampel batako dari Industri I menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan standar nasional, nilai serapan air yang sangat rendah, yaitu 0,27%, 0,72%, dan 0,57%, Pengujian kuat tekan yang dilakukan pada sampel batako produksi industri I menunjukkan nilai sebesar 12,5 kg/cm². Angka ini, jika dibandingkan dengan standar yang tercantum dalam SNI 03-0349-1989, khususnya untuk batako pejal, tergolong sangat rendah, batako pejal dengan tingkat mutu terendah (IV) disyaratkan memiliki kuat tekan minimal 25 kg/cm². Hasil pengujian terhadap sampel batako produksi Industri II menunjukkan tingkat keseragaman ukuran yang tinggi, hasil pengujian serapan batako yang diperoleh tergolong rendah yaitu tercatat sebesar 1,24%, 1,21%, dan 0,70%, sedangkan hasil pengujian kuat tekan yang dilakukan pada sampel batako produksi industri II menunjukkan nilai yang bervariasi, untuk sampel I yaitu 25,8 kg/cm², sampel II dan III sebesar 13,9 kg/cm² Berdasarkan SNI 03-0349-1989, batako pejal dengan tingkat mutu terendah (IV) disyaratkan memiliki kuat tekan minimal 25 kg/cm².
Copyrights © 2025