Ekpresi anak Disabilitas dalam karya seni lukis surealis ini terinspirasi dari aktifitas anak Disabilitas mental di lingkungan sekolah di SLB Amal Bakti Sicincin. Ekspresi anak autis di sekolah menjadi perhatian bagi masyarakat sekitar. Sebagian masyarakat tidak mengetahui bagaimana aktifitas yang di lakukan oleh anak autis. Melalui imajinasi pengkarya yang di awali dengan ide penggabungan objek manusia dengan tentakel dalam lukisan ini adalah sebagai makna tersendiri dalam berkarya untuk menampilkan seorang anak autis melakukan aktifitasnya. Aliran yang digunakan adalah surealis, dimana dalam lukisan surealis usahanya bukan pada bidang seni rupa semata melainkan pada nilai psikologinya, namun ternyata juga justru tidak pernah kering dari persoalan bentuk. Dalama hal penciptaan ini dilakukan tahapan penciptaan karya seni lukis surealis dengan penggunaan figura yang direspon dengan bentuk yang keluar dari pigura sebagai penggambaran objek tentakel. Dari proses kreatif yang dilakukan terlahir tujuh buah karya seni lukis surealis melalui medium cat akrilik dengan judul, Perhatian Bimbingan (2024), Mendua (2024), Pemalu (2025), Teriakan (2025), Santai (2025, Merenung (2025), dan Bermain dan Belajar (2025). Karya-karya tersebut disajikan dengan cara digantung pada sketsel, dan dipublikasikan melalui pameran tunggal.
Copyrights © 2025