Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KREASI RANGKIANG PADA PENCIPTAAN KRIYA LOGAM Rafiq, Muhammad Ikhsan; Zam, Riswel; Hendra, Hendra
Relief : Journal of Craft Vol 3, No 1 (2023): Relief: Journal of Craft
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/relief.v3i1.4439

Abstract

Kreasi Rangkiang Pada Penciptaan Kriya Logam bersumber dari bentuk rangkiang sebagai tempat penyimpanan padi. Rangkiang yang merupakan bagian dari arsitektur Minangkabau. Bentuknya yang unik dengan keberadaannya saat ini memberi inspirasi dan menjadi dasar dalam penciptaan karya kriya logam. Bentuk dan unsur bangunan rangkiang dengan karakteristik tersendiri diambil tanpa menghilangkan bentuk aslinya. Garapan visual karya merepresentasikan dan menggambarkan serta menyampaikan pesan maupun kondisi serta keberadaan rangkiang saat ini melalui bentuk-bentuk visual yang menggambarkan keberadaan arsitekur yang sudah tua, tidak terawat,terabaikan,bahkan dibiarkan. Kreasi yang dilakukan pada karya dengan Menyusun bentuk rangkiang yang dicor logam yang disusun pada kerangka karya yang udah dibentuk. Rangkiang merupakan salah satu artefak lokal Minangkabau dalam bentuk arsitektur. Yang digunakan sebagai tempat menyimpan padi dan hasil panen lainnya. Bagian arsitekstur Minangkabau rangkiang memiliki bentuk yang menyerupai rumah gadang tetapi dengan ukuran yang lebih kecil, dengan bentuk atapnya terdiri dari dua gonjong berbahan ijuk.
KAJIAN BENTUK, FUNGSI DAN KREATIVITAS RUMAH RAJUT SYAFIR KOTO LAWEH Hendra, Hendra; Harissman, Harissman; Nofrial, Nofrial; Ferawati, Ferawati; Zam, Riswel
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 12, No 2 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i2.28909

Abstract

The hand-knitting craft "Shafir Knitting Home" located in Nagari Koto Laweh, X Koto District Tanah Datar. This craftbusiness was started in 2016 and produces a variety of knitted products. The products that made have a variety of shapes and functions. This study aims to influence the existence of the Syafir Knitting House for the development of West Sumatra knitting crafts. Along with the times and changes in people's tastes, Syafir's Knitting House also always strives to improve the quality and quantity of the products it produces. To review more about the products produced, an approach is used using the theory of form and function so that it can be analyzed regarding the diversity of product forms and functions. The data was obtained using a qualitative approach to obtain a variety of information regarding the shape and function of the products produced. The products produced are in the form of simple accessories such as bracelets, small dolls, tissue holders and others. However, as time goes by, the products produced are also increasingly diverse, such as knitted jackets, knitted bags with Minangkabau motifs and wall hangings and this is of course Syafir's Knitting house's response to market tastes. To analyze the product that produced, Clive Bell's form theory and function theory proposed by Feldman are used. The results of the data analysis in the field can be seen how the character forms, functions and creativity of the craftsmen at Syafir's Knitting house. From this analysis it can be concluded that Syafir's knitting craft is transformed into products that adapt to the needs of the community.Keywords: syafirknitting, shape, function, creativity. AbstrakKerajinan rajut tangan “Rumah Rajut Syafir”, merupakan sentra kerajinan rajut yang berada di Nagari Koto Laweh Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Usaha yang dirintis tahun 2016 dan menghasilkan beragam produk rajutan. Produk yang dihasilkan memiliki keberagaman bentuk dan fungsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari keberadaan Rumah Rajut Syafir bagi perkembangan kriya rajut Sumatera Barat. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan selera masyarakat, Rumah Rajut Syafir juga selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya. Untuk mengulas lebih jauh mengenai produk yang dihasilkan, maka digunakan pendekatan dengan menggunakan teori bentuk dan fungsi sehingga dapat dianalisa mengenai keberagaman bentuk dan fungsi produk. Data diperoleh dengan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan beragam informasi terkait bentuk dan fungsi produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan berupa aksesoris sederhana seperti gelang, boneka kecil, tempat tisu dan lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, produk yang dihasilkan juga semakin beragam seperti jaket rajut, tas rajut dengan motif khas Minangkabau dan hiasan dinding dan hal ini tentunya merupakan  respon rumah Rajut Syafir terhadap selera pasar. Untuk menganalisis produk yang dihasilkan maka digunakan teori bentuk Clive bell dan teori fungsi yang dikemukakan oleh Feldman. Hasil dari analisis data di lapangan dapat dilihat bagaimana karakter bentuk, fungsi dan kreativitas dari pengrajin di rumah Rajut Syafir. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa kerajinan Rajut Syafir bertransformasi menghasilkan produk yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.Kata Kunci: rajut syafir, bentuk, fungsi, kreativitas. Authors:Hendra : Institut Seni Indonesia PadangpanjangHarissman : Institut Seni Indonesia PadangpanjangNofrial : Institut Seni Indonesia PadangpanjangFerawati : Institut Seni Indonesia PadangpanjangRiswel Zam : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References:Ardianti, S. R., & Affanti, T. B. (2021). Pemanfaatan Teknik Tapestri Pada Rompi Dengan Bahan Renda. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(2), 487-494. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.28231.Feldman, E. B. (1967). Art As Image And Idea. England: Prentice Hall Inc Englewood Cliffs.Ferawati, F., Hendra, H., & Akmal, A. (2021).PELATIHAN RAJUT UNTUK SOUVENIR DI DESA WISATA KUBU GADANG. Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 6(2), 178-189. http://dx.doi.org/10.26887/bt.v6i2.2061.Gie, T. L. (2004). Filsafat Keindahan. Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna.Gustami, S. (2003). Metode Pendekatan dalam Kajian Seni. Rupa. Yogyakarta: UPT UNNES PRESS.Hanafi, H., Suryanti, S., & Hendra, H. (2020). Kerajinan Rajut Sebagai Produk Cendramata Di Nagari Tuo Pariangan. Jurnal Abdimas Mandiri, 4(1), 35–41. https://doi.org/10.36982/jam.v4i1.1043.Hendra, H. (2018). Eksistensi Kerajinan Perak Koto Gadang Sumatera Barat. Corak, 7(2), 149–162. https://doi.org/10.24821/corak.v7i2.2680.Hendra, H., & Agustin, D. (2022). Eksistensi Tenun Songket Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(1), 202-211. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.28908.Hendra, H., & Sari, Y. K. (2021). Karakteristik Motif Sulaman Selendang Koto Gadang Sumatera Barat. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(2), 396-406. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.27776.Hendra, I. Q. (2020). Pelatihan Desain Gerabah Dengan Teknik Batik DI SMKN1 Kecamatan Luak Kabupaten 50 Kota. Batoboh, 5(2), 124-138. https://doi.org/10.26887/bt.v5i2.1296.Homby, A. J. C. (1995). Oxford Advance Learners 5th Edition. England: Oxford University Press.Kamal, M. N. (2020). Kerajinan Perak Tinjauan Pada Proses Dan Makna Simbolis Ornamen Di Home Industry Di Koto Gadang. Gorga : Jurnal Seni Rupa,9(2),409-418. https://doi.org/10.24114/gr.v9i2.21229.Kartika, Darsono Sony. (2004). Seni Rupa Modern (pertama). Bandung:  Rekayasa Sains.Koentjaraningrat, K. (1967). Pengantar Ilmu Antropologi. Bandung: Aksara Baru.Nawawi, H. (1990). Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Rachmawati, Y. dan E. K. (2005). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak Kanak. Depdikbud. Jakarta: Prenanda Media Grup.Soedarsono, R. (1999). Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan Dan Seni Rupa. Yogyakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.Stenberg, R. J., Kaufman J.C., & P. J. E. (2002). The Creativity. Psychology Press.
INTERPRETATION OF BAKUREH PROJECT ARCHIVES DAUR SUBUR PROGRAM #4 GUBUAK KOPI COMMUNITY INTO COLLAGE WORKS Jonneva, Volta Ahmad; Zam, Riswel
Journal of Learning on History and Social Sciences Vol. 1 No. 7 (2024): Journal of Learning on History and Social Sciences
Publisher : PT ANTIS INTERNATIONAL PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61796/ejlhss.v1i7.933

Abstract

Collage work is the art of cutting and sticking on a flat surface, in the form of two-dimensional works of art that use various materials as a medium to create an artistic composition. In this case, the collage work comes from a program initiated by the Komunitas Gubuak Kopi entitled Daur Subur, which is an art platform as a study of the culture that develops in agricultural communities in Solok City, West Sumatra. In the Daur Subur program there is an archive of documentation collected during activities, which have been running from 2017 until now. In 2018 the Daur Subur#4 program launched a special theme entitled "Bakureh." This collection of archives on the theme "Bakureh" was then made into a collage work carried out through an interpretation process. The method used in producing this work refers to Alma Hawkins which consists of; exploration, improvisation, and shaping. This method will be used in every process of creating a collage work, from collecting all the curated archives to finishing the work. From this process eight works were created with the title; Proses Bakureh, Dapur dan Tungku, Julo-Julo, Pesta Warga, Rumah dan Istirahatnya, Bararak Menuju Sore, Gotong Royong, dan Suasana Dapur dan kepala yang Sibuk. After the collage work is created, the work is then presented by hanging it on a sketchpad and arranging it according to the concept and title of each work. The publication was carried out in the form of a solo exhibition which was given the same title as the Daur Subur program, namely “Potongan di Meja Dapur Komunal”
Bentuk Kencung Beruk sebagai Ornamentasi pada Tas Kulit Syaputra, Opni; Zam, Riswel; Nofrial, Nofrial
Relief : Journal of Craft Vol 3, No 1 (2023): Relief: Journal of Craft
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/relief.v3i1.3052

Abstract

Kencung beruk merupakan tumbuhan liar yang memiliki bunga berbentuk kantong yang unik. Tumbuhan ini sumber inspirasi penciptaan karya berupa tas kulit yang dilahirkan berfungsi sebagai tas santai dan tas ransel. Metode yang digunakan dalam proses penciptaan sebagai berikut: tahap eksplorasi yaitu melakukan pengamatan atau observasi langsung pada tumbuhang kencung beruk yang dijadikan sebgai motif hias pada karya yang telah diciptakan dan tahap perancangan yaitu diawali dengang menuangkan ide dalam bentuk sketsa maupun desain. Adapun tahap perwujudan dalam proses sebuah karya yang pertama memilih sketsa yang sesuai dengan kosnep, membuat gambar kerja, mempersiapkan alat dan bahan, mengolah bahan, proses penggarapan karya sesuai hingga proses finishing. Konsep yang digunakan dalam karya ini adalah bentuk Kencung beruk dan dijadikan sebagai motif dalam pembuatan karya ini. Bahan yang digunakan dalam karya ini adalah kulit samak nabati, Kulit Crazy horse (samak krom), dan teknik yang dipakai dalam karya ini adalah teknik jahit manual dan jahit mesin. Hasil karya terdiri daritujuh buah karya yang dibuat dalam bentuk tas ransel tas ransel santai pria dan tas salempang. Adapun karya-karya tersebut diberi judul: Bagpack Pria, Tas Ransel Santai Pria, Tas Santai Pria, Tas Traveling Pria, Tas Salempang Pria, Tas Ransel Pria, Tas Santai Pria. Kata Kunci: Kencung beruk dan Tas Kulit
Ekspresi Anak Disabilitas Mental dalam Karya Seni Lukis Surealis Putra, Aldino; Zam, Riswel; Akmal, Ahmad
IRAMA Vol 7, No 1 (2025): February
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/irama.v7i1.81419

Abstract

Ekpresi anak Disabilitas dalam karya seni lukis surealis ini terinspirasi dari aktifitas anak Disabilitas mental di lingkungan sekolah di SLB Amal Bakti Sicincin. Ekspresi anak autis di sekolah menjadi perhatian bagi masyarakat sekitar. Sebagian masyarakat tidak mengetahui bagaimana aktifitas yang di lakukan oleh anak autis. Melalui imajinasi pengkarya yang di awali dengan ide penggabungan objek manusia dengan tentakel dalam lukisan ini adalah sebagai makna tersendiri dalam berkarya untuk menampilkan seorang anak autis melakukan aktifitasnya. Aliran yang digunakan adalah surealis, dimana dalam lukisan surealis usahanya bukan pada bidang seni rupa semata melainkan pada nilai psikologinya, namun ternyata juga justru tidak pernah kering dari persoalan bentuk. Dalama hal penciptaan ini dilakukan tahapan penciptaan karya seni lukis surealis dengan penggunaan figura yang direspon dengan bentuk yang keluar dari pigura sebagai penggambaran objek tentakel. Dari proses kreatif yang dilakukan terlahir tujuh buah karya seni lukis surealis melalui medium cat akrilik dengan judul, Perhatian Bimbingan (2024), Mendua (2024), Pemalu (2025), Teriakan (2025), Santai (2025, Merenung (2025), dan Bermain dan Belajar (2025). Karya-karya tersebut disajikan dengan cara digantung pada sketsel, dan dipublikasikan melalui pameran tunggal.
Pelatihan Cap Batik dari Karton untuk Efisiensi Produksi pada Produk Batik Cap di Sentra Batik Anggreni Eka Trisnawati, Desi; Ferawati, Ferawati; Ediantes, Ediantes; Zam, Riswel
Jurnal Abdidas Vol. 6 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v6i4.1174

Abstract

Pembuatan pesanan batik cap motif tertentu dalam jumlah kecil menjadi permasalahan bagi pengrajin Batik Anggraini Eka, dikarenakan tingginya biaya produksi. Permasalahan biaya produksi dikarenakan mahalnya pembuatan sebuah cap, dan pembuatan cap dipesan dari luar kota. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh pengelola batik Anggraini Eka, tentang pemanfaatan bahan alternatif pengganti cap, menyebabkan pengelola memilih secara selektif untuk memerima pesanan batik cap dengan motif tertentu. Penggunaan cap karton menjadi alternatif yang sangat membantu bagi pengrajin Batik Anggraini Eka. Cap berbahan karton digunakan sebagai solusi yang efektif dan efisien untuk menekan biaya produksi batik cap. Karton yang digunakan berasal dari bahan daur ulang, seperti dus bekas susu atau dus makanan ringan, sehingga tidak memerlukan biaya besar. Pelaksanaan pelatihan pembuatan cap karton dilakukan melalui empat tahapan, yaitu: (1) presentasi materi, (2) eksperimen, (3) diskusi, dan (4) evaluasi. Setiap tahapan tersebut telah dirancang berdasarkan pertimbangan kebutuhan mitra pengguna. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk menghasilkan cap karton bermotif khas Batik Anggraini Eka, sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi batik cap. Dengan meningkatnya produksi, ketersediaan stok produk dapat terjaga. Dengan demikian, apabila ada konsumen yang berkunjung, mereka dapat langsung membeli produk tanpa harus menunggu proses produksi terlebih dahulu.
KAJIAN BENTUK, FUNGSI DAN KREATIVITAS RUMAH RAJUT SYAFIR KOTO LAWEH Hendra; Harissman; Nofrial; Ferawati; Zam, Riswel
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 12 No. 2 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kerajinan rajut tangan “Rumah Rajut Syafir”, merupakan sentra kerajinan rajut yang berada di Nagari Koto Laweh Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Usaha yang dirintis tahun 2016 dan menghasilkan beragam produk rajutan. Produk yang dihasilkan memiliki keberagaman bentuk dan fungsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari keberadaan Rumah Rajut Syafir bagi perkembangan kriya rajut Sumatera Barat. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan selera masyarakat, Rumah Rajut Syafir juga selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya. Untuk mengulas lebih jauh mengenai produk yang dihasilkan, maka digunakan pendekatan dengan menggunakan teori bentuk dan fungsi sehingga dapat dianalisa mengenai keberagaman bentuk dan fungsi produk. Data diperoleh dengan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan beragam informasi terkait bentuk dan fungsi produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan berupa aksesoris sederhana seperti gelang, boneka kecil, tempat tisu dan lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, produk yang dihasilkan juga semakin beragam seperti jaket rajut, tas rajut dengan motif khas Minangkabau dan hiasan dinding dan hal ini tentunya merupakan  respon rumah Rajut Syafir terhadap selera pasar. Untuk menganalisis produk yang dihasilkan maka digunakan teori bentuk Clive bell dan teori fungsi yang dikemukakan oleh Feldman. Hasil dari analisis data di lapangan dapat dilihat bagaimana karakter bentuk, fungsi dan kreativitas dari pengrajin di rumah Rajut Syafir. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa kerajinan Rajut Syafir bertransformasi menghasilkan produk yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.   Kata Kunci:  Rajut Syafir, Bentuk, Fungsi, Kreativitas   Abstract The hand-knitting craft "Shafir Knitting Home" located in Nagari Koto Laweh, X Koto District Tanah Datar. This craftbusiness was started in 2016 and produces a variety of knitted products. The products that made have a variety of shapes and functions. This study aims to influence the existence of the Syafir Knitting House for the development of West Sumatra knitting crafts. Along with the times and changes in people's tastes, Syafir's Knitting House also always strives to improve the quality and quantity of the products it produces. To review more about the products produced, an approach is used using the theory of form and function so that it can be analyzed regarding the diversity of product forms and functions. The data was obtained using a qualitative approach to obtain a variety of information regarding the shape and function of the products produced. The products produced are in the form of simple accessories such as bracelets, small dolls, tissue holders and others. However, as time goes by, the products produced are also increasingly diverse, such as knitted jackets, knitted bags with Minangkabau motifs and wall hangings and this is of course Syafir's Knitting house's response to market tastes. To analyze the product that produced, Clive Bell's form theory and function theory proposed by Feldman are used. The results of the data analysis in the field can be seen how the character forms, functions and creativity of the craftsmen at Syafir's Knitting house. From this analysis it can be concluded that Syafir's knitting craft is transformed into products that adapt to the needs of the community.             Keywords: Syafir knitting, shape, function, creativity