Sektor migas merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko tinggi terhadap paparan panas, selain itu lingkungan kerja yang memiliki suhu tinggi, aktivitas fisik yang berat serta penggunaan alat pelindung diri yang lengkap menjadi penyumbang utama risiko terjadinya stres panas pada pekerja di sektor ini. Kebaruan penelitian ini karena menganalisis keluhan heat stress dengan HSSI yang masih sangat terbatas terutama pada sektor minyak dan gas. Penelitian iniĀ bertujuan untuk menganalisis faktor risiko terjadinya heat stress pada pekerja proyek minyak dan gas. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 120 orang, analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Pengukuran keluhan subjektif pekerja terhadap stres panas menggunakan kuesioner Heat Stress Index standar. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia, IMT dan kebiasaan konsumsi obat dengan stres panas. Pekerja yang mengalami stres panas ringan pada usia berisiko lebih tinggi dibandingkan pada usia yang tidak berisiko. Penelitian ini menduga terdapat presentasi yang cukup tinggi keluhan heat stress subjective pada pekerja, namun hasil analisis menunjukkan hanya 20,8% responden yang berada di zona kuning. Kesimpulan bahwa dari beberapa faktor yang diduga memiliki hubungan terhadap heat stress subjective tidak ada satupun variabel yang berhubungan, hal ini kemungkinan berhubungan dengan tindakan pengendalian yang telah dilaksanakan perusahaan sudah sangat baik sehingga dapat meminimalisir kejadian ataupun gejala-gejala heat stress.
Copyrights © 2025