Penelitian ini berfokus pada situs sejarah Benteng Nassau di Pulau Moti, Maluku, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan survei lapangan, wawancara, dan tinjauan pustaka sebagai sumber data primer. Kondisi Benteng Nassau saat ini memperlihatkan sebagian reruntuhan akibat faktor perang, gempa bumi, cuaca, serta abrasi pantai. Meski mengalami kerusakan, benteng ini tetap menjadi daya tarik sejarah yang signifikan. Temuan ini menyoroti usia benteng, perkiraan ketebalan dinding, dan keberadaan sisa-sisa seperti lubang. Namun kawasan disekitarnya telah mengalami perubahan pola permukiman, dimana rumah-rumah dibangun tanpa mempertimbangkan perlindungan terhadap situs sejarah. Jejak benteng meluas hingga perkebunan masyarakat, dan istilah "Jere Bastiong" digunakan untuk menyebut reruntuhan tersebut. Faktor alam, kondisi cuaca, peristiwa sejarah, dan ditinggalkannya berkontribusi terhadap kerusakan Benteng Nassau. Perawatan dan pemeliharaan yang tepat diperlukan untuk melestarikan struktur yang tersisa dan memfasilitasi penelitian dan eksplorasi lebih lanjut.
Copyrights © 2025