Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa, terutama melalui metode pembelajaran observasional dan kolaboratif. Model pembelajaran ini menekankan pada keteladanan guru serta interaksi sosial antar siswa dalam memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Islam. Namun, masih terdapat kesenjangan penelitian dalam mengkaji efektivitas kombinasi kedua metode ini dalam membentuk karakter dan pemahaman siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model observasional dalam pembelajaran Pendidikan Islam di MI Al-Ishlahuddiny Kediri, menilai efektivitas pembelajaran kolaboratif, serta mengidentifikasi tantangan dalam implementasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam terhadap guru, siswa, dan orang tua, serta observasi langsung di kelas. Selain itu, analisis dokumen kurikulum dilakukan untuk memahami integrasi teori Bandura dalam praktik pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model observasional efektif dalam membentuk kebiasaan religius siswa, sementara pembelajaran kolaboratif meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan sosial mereka. Namun, terdapat beberapa kendala dalam implementasinya, seperti keterbatasan waktu, variasi tingkat pemahaman siswa, serta faktor lingkungan keluarga yang beragam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kombinasi pembelajaran observasional dan kolaboratif dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan pemahaman dan karakter Islami siswa, dengan dukungan dari guru dan lingkungan yang kondusif. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang lebih sistematis untuk mengatasi tantangan dalam implementasinya, termasuk pelatihan bagi guru dalam mengelola kelas yang berbasis observasi dan kolaborasi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025