Penelitian ini mengkaji bagaimana kontekstualisasi ajaran Kristen awal menjadi faktor penentu pertumbuhan gereja. Kontekstualisasi adalah proses penyesuaian ajaran agama dengan budaya, tradisi, dan konteks sosial di mana agama tersebut disajikan. Melalui analisis sejarah dan sumber primer, penelitian ini menjelaskan bagaimana para rasul menerapkan prinsip kontekstualisasi menggunakan bahasa komunikasi, memahami keyakinan budaya lokal dan mengadaptasi praktik sehari-hari. Pertumbuhan gereja mula-mula menunjukkan pentingnya ajaran Kristen yang inklusif dan fleksibel dalam menjawab kebutuhan masyarakat pada saat itu. Penelitian ini menggunakan metode analisis sejarah dengan mengkaji sumber-sumber seperti Alkitab, tulisan-tulisan gereja mula-mula, dokumen-dokumen sejarah dan dokumen-dokumen kontemporer yang berkaitan dengan perkembangan agama Kristen mula-mula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontekstualisasi ajaran Kristen memungkinkan gereja menghubungkan nilai-nilai universal dengan realitas budaya lokal, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan gereja. Dalam konteks gereja saat ini, kontekstualisasi tetap penting karena memungkinkan gereja merespons isu-isu budaya, teknologi, dan sosial saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah bahwa kontekstualisasi adalah kunci untuk memastikan gereja tetap kuat dan efektif menghadapi perubahan zaman dan memenuhi panggilan untuk menyebarkan pesan Injil dan memimpin umat Kristiani menuju pertumbuhan rohani.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024