Jurnal ini mengkaji rekonstruksi pendidikan Islam melalui analisis pemikiran Muhammad Abduh dan KH. Ahmad Dahlan dalam konteks modernisasi. Modernisasi di sini diartikan sebagai upaya pembaruan pendidikan Islam agar relevan dengan dinamika sosial dan budaya, tanpa menghilangkan nilai-nilai spiritual Islam. Muhammad Abduh menekankan pentingnya reformasi institusi pendidikan seperti Al-Azhar dengan mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu pengetahuan modern, membuka ijtihad, serta memperbarui metode pembelajaran. Di sisi lain, KH. Ahmad Dahlan mengimplementasikan modernisasi pendidikan Islam di Indonesia melalui organisasi Muhammadiyah, dengan fokus pada penggabungan kurikulum agama dan umum serta pembentukan karakter berbasis nilai-nilai Al-Qur'an dan Sunnah. Studi ini menyoroti persamaan visi kedua tokoh dalam memperjuangkan pendidikan yang holistik, meskipun konteks dan pendekatannya berbeda. Kajian ini menegaskan relevansi pemikiran mereka dalam membangun pendidikan Islam yang progresif dan adaptif terhadap kebutuhan era modern.
Copyrights © 2025