Perkembangan sistem pelayanan kesehatan terfokus pada tanggung jawab pemerintah untuk menjaga kesejahteraan masyarakat paska kemerdekaan Indonesia, Meskipun kualitas perawatan medis sangat penting, data dari peserta BPJS menunjukkan adanya ketidakpuasan terhadap layanan yang diberikan. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara faktor kualitas pelayanan dan pada tingkat kepuasan pasien di Klinik Fahmi Husada, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada tahun 2024. Sistem ini menggunakan adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional, di mana data ini disatukan melalui kuesioner dari 30 pasien rawat jalan. Telaah data dilakukan dengan pengujian statistik chi-square dan sampel diambil menggunakan metode purposive sampling. Hasil analisis bivariat ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang relevan antara dimensi “tangible” (P-value 0,053) dan “reliability” (P-value 1,000) dengan kepuasan pada pasien. Sebaliknya, diperoleh hubungan yang signifikan antara dimensi “responsiveness” (P-value 0,024) dan “empathy” (P-value 0,034) dengan tingkat kepuasan pada pasien. Sementara itu, dimensi “assurance” tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (P-value 0,988). Penelitian ini menyimpulkan bahwa hanya dua variabel yaitu “daya tanggap” dan “empati” yang berhubungan dengan kepuasan pasien, sedangkan tiga variabel lainnya tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Temuan ini dapat menjadi panduan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Klinik Fahmi Husada Madiun dengan fokus pada kepuasan pasien.
Copyrights © 2025