<![CDATA[Kemunculan aliran-aliran kepercayaan baru di Indonesia bukan menjadi hal baru yang dialami oleh masyarakat. Banyak sekali aliran-aliran yang muncul dan bertahan hingga sekarang, akan tetapi tidak sedikit pula aliran yang muncul dan dianggap sesat oleh masyarakat dan kemudian kehadirannya tidak diterima di masyarakat. Biasanya aliran-aliran baru itu muncul sebagai upaya untuk memisahkan diri dari agama yang umum dianut dalam masyarakat. Kemudian aliran-aliran tersebut disebut sebagai aliran sempalan atau aliran yang dianggap menyempal (melepaskan diri) dari agama yang umum dianut dalam masyarakat. Artikel ini mencoba untuk menganalisis aliran sempalan khususnya pada aliran Lia Eden, yang mengaku dirinya sebagai utusan (malaikat). Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode “library reaserch”. Komunitas Lia Eden yang sering disebut sebagai aliran Salamullah merupakan sebuah gerakan agama baru yang menghimpun semua agama-agama, baik Kristen, Islam, Yahudi, Budha, Hindu, Konghucu, Tao, dan lain sebagainya. Pengakuan Lia Eden yang kontroversial tidak hanya melawan arus utama institusi agama formal yang menjadi way of life bagi keberlangsungan hidup manusia, namun juga berani melawan dengan tegas untuk menghapusnya dari muka bumi. Lia mengaku sebagai Imam Mahdi yang mempercayai reinkarnasi (kebangkitan kembali). Kemudian peneliti menganalisis sebuah pendekatan yang sesuai untuk diberikan kepada para penganut Lia edden, yakni pendekatan Rational Emotive Behaviour Theraphy (REBT).]]>
Copyrights © 2023
