Proyek konstruksi secara inheren memerlukan peningkatan risiko kecelakaan kerja, yang dapat menyebabkan konsekuensi serius. Proyek konstruksi adalah tugas yang membawa risiko tinggi kecelakaan di tempat kerja, dengan potensi konsekuensi serius jika terjadi kecelakaan tersebut. Risiko kecelakaan kerja bahkan lebih tinggi di negara berkembang, di mana tenaga kerja seringkali memiliki latar belakang pendidikan yang relatif rendah. Secara umum, risiko dapat didefinisikan sebagai situasi di mana ada kemungkinan hasil yang merugikan bagi individu atau perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi risiko kesehatan dan keselamatan kerja (OHS). Metode failure mode and effect analysis (fmea) digunakan untuk mengidentifikasi risiko, yang ditandai dengan nilai risk priority number (rpn). Berdasarkan temuan penelitian, nilai rpn ditetapkan sebesar 29,1, menunjukkan tingkat risiko 2, yang termasuk dalam kategori risiko rendah. Akibatnya, risiko kecelakaan yang terjad i selama pelaksanaan proses kerja tetap berada dalam ambang batas risiko rendah. Oleh karena itu, pendekatan untuk memitigasi tingkat risiko rendah melibatkan penguatan penggunaan alat pelindung diri dan langkah-langkah keselamatan bagi pekerja konstruksi
Copyrights © 2024