Bagaimana pemahaman mengenai tradisi “tamo” dalam penamaan anak menurut tradisi masyarakat Wewewa di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur? , Bagaimana pemberian nama anak dalam tradisi “tamo” dalam tradisi masyarakat Wewewa di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur? dan Bagaimana pemaknaan nama anak berdasarkan tradisi “tamo” dalam tradisi masyarakat Wewewa di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik yang digunakan adalah pengamatan, dokumentasi, dan wawancara terbatas. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait dengan penamaan anak dan latar belakangnya, serta pemaknaannya dalam tradisi Sumba. Penelitian ini berfokus pada tradisi penamaan anak atau yang disebut tamo dalam budaya Wewewa, Kabupaten Sumba Barat Daya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena Tamo dalam tradisi masyarakat wewewa merupakan pemberian nama yang sama dengan nama leluhur anak tersebut menurut garis keturunan ayah, dan pemberian nama tamo tertentu pada anak melalui upacara adat dengan korban persembahan berupa hewan (ayam, babi) dan sebutir kelapa tua. Santan kelapa tersebut diteteskan pada mulut atau lidah anak yang akan dinami dengan tamo tertentu. Dalam pemberian nama tamo memilik makna tertentu, antara lain, nama sebagai identitas, menujukkan garis keturunan ayah (patriarka), makna religious atau doa, dan bermakna status social. Rekomendasi yang diberikan berdasarkan uraian di atas adalah sebagai berikut: a) masyarakat penganut tradisi tamo dalam penamaan anak, terlebih generasi milenial, dapat memahami tradisi tamo tersebut dan mendalami secara lebih mendetail nama-nama tamo dalam rumpun keluarga sendiri; b) peneliti berharap agar peneliti lain bisa memberikan masukan untuk perbaikan tulisan ini dan meneliti aspek-aspek yang belum didalami oleh peneliti.
Copyrights © 2024