Nanas (Ananas comosus (L.) adalah komoditas utama di Provinsi Riau, dan limbah dari kulit nanas mencapai jumlah sebesar 612 ton per tahun. Limbah ini memiliki potensi besar sebagai biomassa, terutama dalam pengembangan biobaterai. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penambahan lapisan perak (Ag) pada tembaga (Cu) dan magnesium (Mg) pada seng (Zn) terhadap laju korosi, tegangan, arus, daya dan intensitas caha dari biobaterai limbah kulit nanas. Pengukuran laju korosi dilakukan dengan memantau perubahan massa elektroda Cu dan Zn sebelum dan sesudah penggunakan selama 720 jam. Proses penelitian meliputi pembuatan dan pengujian biobaterai dari kulit nanas, pembuatan elektrolit, pembuatan prototipe biobaterai, serta uji karakteristik listrik dan laju korosi elektroda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman Cu dengan Ag berhasil mengurangi laju korosi Cu sebesar 71,47%, sedangkan penambahan Mg pada Zn sebagai anoda tumbal mengurangi laju korosi Zn sebesar 81,30%. Pengujian karakteristik listrik pada biobaterai menunjukkan bahwa elektroda Cu(Ag)-Zn(Mg) menghasilkan tegangan, arus, daya, dan intensitas yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan Ag dan Mg memproduksi tenaga listrik yang lebih tinggi dan mengurangi tingkat korosi dibandingkan dengan elektroda yang tidak dilapisi Ag atau yang tidak menggunakan Mg. Penelitian ini berkontribusi signifikan terhadap pengembangan biobaterai yang lebih awet dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah kulit nanas dan perendaman elektroda.
Copyrights © 2025